Bisnis.com, JAKARTA— Meski tak lagi berkecimpung secara langsung di dunia perbankan, sosok Zulkifli Zaini-mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, tak bisa sepenuhnya lepas dari industri yang sempat membesarkan namanya itu.
Kamis (11/7/2013) sore, menjelang buka puasa, Pak Zul-sapaan akrabnya- turut hadir dalam acara buka puasa bersama sekaligus pemberian santunan kepada 1.000 anak yatim yang digelar oleh Ikatan Bankir Indonesia (IBI).
Mengenakan baju koko lengan panjang warna putih, Zulkifli terlihat di antara ratusan anak-anak yatim yang diundang dalam acara tersebut.
Zulkifli memang masih tercatat aktif sebagai Ketua Umum IBI periode 2011-2015. IBI merupakan organisasi profesi yang berisi para bankir Tanah Air dengan tujuan membangun profesionalisme pelaku bisnis bank.
Lantas, apa kesibukan Pak Zul setelah tak lagi berkiprah di Bank Mandiri ?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan baru saja menunjuk Zulkifli Zaini menjadi Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Nggak sesibuk dulu waktu masih di Mandiri. Sekarang saya baru memulai kesibukan baru di PLN," ujarnya.
Tahun ini juga menjadi Ramadan pertamanya, selepas dari Bank Mandiri.
Sama seperti Ramadan sebelumnya, Zulkifli masih menjalani puasa Ramadan tahun ini dengan gaya sendiri.
"Saya kalau sahur di bulan puasa memilih mendekati subuh. Biar sekalian bisa shalat subuh. Kalau sahur jam 2 pagi, takutnya kebablasan," tuturnya.
Bukan itu saja, Pak Zul juga sudah lama meninggalkan tradisi mudik alias pulang kampung.
Sebagai orang yang lahir di Palembang, Zulkifli tak lagi sering menengok kampung halamannya.
"Saya ini orang Palembang, tetapi sudah tidak pernah mudik. Orang tua sudah meninggal semua. Istri juga begitu. Kebetulan saya juga anak tertua, jadi lebih sering dikunjungi," ungkapnya.
Meski tak lagi bersentuhan langsung dengan bisnis perbankan, insting Zulkifli sebagai seorang bankir masih saja teruji.
Saat Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan BI Rate sebesar 50 basis poin kemarin, Zulkifli tetap dengan cermat melayani berbagai pertanyaan terkait tantangan industri bank ke depan.
Raga boleh saja berlabuh di tempat lain, hati tetap saja bankir. Begitu kira-kira, Pak Zul. (ltc)
