Bisnis.com, SURABAYA – Daya serap pupuk di kalangan petani di Jawa Timur tahun ini naik sekitar 10%, terutama dipicu meningkatnya penggunaan pupuk organik Petroganik yang dipasarkan dengan harga subsidi Rp500 per kg.
Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Jawa Timur Agung Wahyudi mengatakan minat petani terhadap penggunaan pupuk organik yang diaplikasikan melalui pemupukan secara berimbang [dengan pupuk kimia] mengalami
peningkatan.
Menurutnya, perkembangan tersebut dipicu oleh meningkatnya kesadaran petani guna mengembalikan tingkat kesuburan lahan, setelah bertahun-tahun banyak yang menggunakan pupuk kimia melebihi dosis.
Apalagi pemupukan secara berimbang terbukti memberikan hasil panen cukup bagus.
“Daya serap pupuk di Jatim dalam musim tanam tahun ini naik sekitar 10% dibandingkan tahun lalu, karena petani meminati penggunaan pupuk organik dan kondisi iklim sangat menunjang kegiatan budidaya tanaman
pangan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/7 2013).
Agung menambahkan selain pupuk organik memberikan hasil panen cukup bagus, harga sarana produksi pertanian tersebut juga disubsidi pemerintah yakni hanya Rp500/kg.
Pupuk organik dengan harga subsidi yang banyak beredar di Jatim diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik (Persero) melalui
kemitraan dengan industri skala kecil menengah (IKM) di setiap kabupaten.
Sarana produksi pertanian itu dipasarkan dengan merek dagang Petroganik.
“Volume produksi pupuk dari para produsen skala besar (Petrokimia Gresik) maupun produsen skala IKM cukup besar, sehingga tahun ini tidak ada kelangkaan pupuk. Pasokan pupuk ke petani sangat lancar sebab
stoknya cukup melimpah,” papar Agung.