BISNIS.COM, JAKARTA-Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diikuti dengan pembagian dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) seringkali dituding sebagai strategi politik Partai Demokrat menghadapi Pemilu 2014.
Bagaimana reaksi Demokrat menghadapi tudingan tersebut?
Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo mengatakan penyaluran BLSM tidak berimpilkasi kepada kenaikan elektoral atau tingkat keterpilihan Demokrat.
"Ada bantuan yang sifatnya disalurkan oleh kementerian. Kalau bantuan kepada petani yang disalurkan Kementerian Pertanian, kan menterinya dari PKS [Partai Keadilan Sejahtera], bisa jadi menguntungkan PKS," ujarnya dalam diskusi "Setelah Harga BBM Dinaikkan: Dampaknya Terhadap Ekonomi dan Politik" yang digelar Akbar Tandjung Institute, Rabu (3/7/2013).
Selain itu, paparnya, terdapat kementerian lain yang juga memperoleh alokasi dana kompensasi kenaikan BBM berdasarkan sektor ekonomi seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dia memberi gambaran saat 2008 menjelang pemilu 2009, ketika pemerintah menggulirkan sejumlah program kepada masyarakat, praktis yang diuntungkan saat itu adalah Partai Golkar.
Posisi Golkar diuntungkan karena Aburizal Bakrie mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
"Ditambah lagi ada Pak Jusuf Kalla. Meski pada kenyataannya, Demokrat yang akhirnya menang Pemilu 2009".