BISNIS.COM, JAKARTA—Seorang anggota TNI dan warga sipil ditembak di Jembatan Besi Kampung Jigonikme Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Selasa (24/6) sekitar pukul 14.00 WIT.
Mereka adalah anggota Kopassus Letda I Wayan Sukarta dan seorang supir bernama Tono.
“Pelaku masih dalam pengejaran dan motifnya belum diketahui,” kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Kombes Pol Rana S. Permana, Rabu (26/6/2013).
Peristiwa itu, paparnya, terjadi saat Letda I Wayan bersama dengan dua anggota Prada, atas nama Andi dan Supiyoo menggunakan mobil Ford Ranger DS 8832 KA yang dikemudikan oleh supir Tono serta seorang kernet menuju Kampung Jigonikme untuk melakukan pemantauan.
Pukul 13.40 Wit, setelah melakukan pemantauan, tim kembali ke Pos Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya.
“Namun saat di Jembatan Besi Kabupaten Puncak Jaya, tim dihadang tujuh orang bersenjata laras panjang yang langsung menembaki mobil,” jelasnya.
Akibatnya, lanjut Rana, Letda I Wayan dan Tono meninggal dunia di tempat, sedangkan Andi dan Supiyoko berhasil melarikan diri dan langsung melaporkan kejadian.
Sementara itu, kernet mobil terpisah dan hingga kini Polri belum mengetahui keberadaannya.
Pasca kejadian itu, bantuan pasukan yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) mendapati korban sudah meninggal dan mobil terbakar.
Adapun hasil pemeriksaan jenazah diketahui korban Letda I Wayan mengalami luka tembak di bagian kepala, kaki kanan hingga tulang kaki patah, lucak bacok di bahu kanan, luka iris di pipi kiri, dan sejata api organik korban jenis FN hilang.
Kemudian, Tono menderita luka bacok di kepala belakang dan di punggung.
“Kedua jenazah kini sudah dievakuasi Kabupaten Puncak Jaya dan rencana jenazah Letda I Wayan akan diterbangkan ke Jayapura hari ini [26/6]. Kasusnya kini ditangani jajaran Polres Puncak Jaya,” ungkapnya.
