BISNIS.COM, MEDAN: Indonesia akan membawa dua isu utama yang masih belum disepakati oleh anggota APEC dari 19 gagasan yang telah diadopsi anggota kelompok kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (SOM III APEC).
M. Wahid Supriyadi, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya Kementerian Luar Negeri yang juga Pejabat Senior APEC Indonesia, mengatakan target pemerintah Indonesia dalam SOM III APEC di Medan adalah memuluskan dua gagasan yang masih belum disepakati oleh anggota APEC.
"Dari 19 gagasan masih ada dua yang pending yaitu usulan Indonesia untuk memasukkan karet alam, minyak sawit mentah (CPO) dan bubur kertas ke dalam produk ramah lingkungan atau APEC Environment Goals list," ujarnya, Sabtu (22/6/2013).
Gagasan kedua, sambungnya, yang ingin dimasukkan pemerintah adalah partisipasi menteri keuangan APEC pada pertemuan High Level Meeting on Health and the Economy yang digelar oleh Kementerian Kesehatan.
Penyelenggaraan SOM III APEC di Medan dinilai tepat untuk memberitahukan kepada para peserta bahwa CPO, karet alam, dan kertas merupakan produk yang ramah lingkungan.
Peserta juga akan diajak untuk mengunjungi langsung pabrik dan perkebunan CPO yang dipandu oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) disela-sela pertemuan.
Selain itu, peserta SOM III APEC juga diberikan informasi menyeluruh terkait produk hasil olahan kelapa sawit yang ramah lingkungan.
"Sumatra Utara merupakan provinsi dengan ekspor CPO terbesar di Indonesia sehingga dinilai tepat untuk membawa isu CPO yang ramah lingkungan di dalam APEC.
Menurutnya, sebagian negara anggota APEC terutama AS masih menilai CPO merupakan produk yang tidak ramah lingkungan sehingga tidak layak masuk daftar produk ramah lingkungan versi APEC EG List. (ra)