BISNIS.COM, JAKARTA--- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir mengakui ada korupsi dana proyek pengadaan alat kesehatan untuk flu burung 2006-2007 di Kementerian Kesehatan dengan terdakwa Ratna Dewi Umar.
"Saya baru tahu ada uang yang masuk dari Yuri ke saya sebanyak dua kali setelah menjadi saksi di KPK, ada dua kali transfer," ujarnya saat menjadi saksi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (20/6).
Transfer pertama adalah sebesar Rp225 juta ke rekening pribadi Sutrisno dan transfer ke dua adalah sebesar Rp1,2 miliar ke rekening PT Selaras Inti Internasional milik Sutrisno Bachir.
Yuri yang dimaksud adalah Yurida Adlani yang merupakan adik sepupu istri Sutrisno yang bekerja di Sutrisno Bachir Foundation.
"Setelah ada pemeriksaan di KPK saya tanya ke direksi uang itu untuk apa? katanya uang itu untuk mengembalikan pinjaman Nuki ke kami," ungkap Sutrisno.
Nuki yang dimaksud adalah Nuki Syahrun yang merupakan adik istri Sutrisno yang bekerja sebagai Ketua Sutrisno Bachir Foundation.
"Pinjaman itu katanya sekitar Rp3 miliar, tapi saya tidak tahu uang tersebut dikirimkan ke rekening saya karena keluar masuk uang ditangani oleh 'board of directors', ada empat direksi yang mengelola bisnis saya," tambah Sutrisno.
Ia mengaku bahwa keluar masuk uang adalah hal yang biasa. "Kalau uangnya mungkin masih ada di rekening, tapi saya tidak tahu kalau uang itu berasal dari pengadaan alat kesehatan." (Antara)
SUTRISNO BACHIR Akui Terima Aliran Dana Alkes
BISNIS.COM, JAKARTA--- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir mengakui ada korupsi dana proyek pengadaan alat kesehatan untuk flu burung 2006-2007 di Kementerian Kesehatan dengan terdakwa Ratna Dewi Umar."Saya baru tahu ada uang yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

27 menit yang lalu
Barisan Saham Pilihan Konglomerat Indonesia Kuartal II/2025

1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Eyes Two Promising Stock Sectors After Eid 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

9 jam yang lalu
Momen Prabowo 'Grogi' Saat Pidato Perdana di Parlemen Turki

9 jam yang lalu
KPK dan PPATK Jamin Independensi Jika Ada Kasus Hukum Danantara

10 jam yang lalu
Cara Mudah Cek NIK KTP secara Online, Tanpa Aplikasi

10 jam yang lalu
KPK Catat 16.867 Pejabat Belum Lapor LHKPN
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
