BISNIS.COM, SOLO—Rekonsiliasi antara kedua pihak yang berseteru di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih belum tercapai.
Hal itu terlihat saat prosesi Tingalan Jumenengan Ke-9 Sri Susuhunan Paku Buwono XIII di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, 4 Juni lalu yang diselenggarakan tanpa kehadiran Paku Buwono XIII.
Putra-putri Paku Buwono XII diminta duduk bersama menyikapi hal ini. Sementara itu, warga meminta pihak-pihak di keraton memberi contoh yang dapat diteladani masyarakat dalam menyikapi setiap konflik yang mereka hadapi.
Juru bicara Tedjowulan, Bambang Pradotonagoro, kepada Solopos FM dalam sesi Dinamika 103 yang disiarkan setiap pukul 08.05-09.00 WIB, Senin (10/6/2013) mengatakan, bahwa seluruh putra putri Paku Buwono XII harus dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan internal keraton tersebut.
Menurut Bambang, saat ini, pihaknya tengah berusaha merangkul berbagai kubu dalam keraton untuk duduk bersama. Hal itu diungkapkan Bambang terkait langkah Lembaga Dewan Adat yang tetap menyelenggarakan Jumenengan tanpa persetujuan Raja, dan dinilai malah mengaburkan sejarah dan adat istiadat keraton, yang menganut sabda pandhito ratu. (JIBI/SOLOPOS/ Dita Primera)