BISNIS.COM, JAKARTA—Empat pengusaha Indonesia masuk dalam daftar 48 Pahlawan Kemanusiaan (Heroes of Philanthropy) Asia Pasifik 2013 versi Forbes. Keempatnya dinilai berdedikasi tinggi di bidang kemanusiaan dengan menggelontorkan dana dalam jumlah cukup besar dan meluangkan waktu untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Berikut empat Pahlawan Kemanusiaan dari Indonesia versi Forbes:
ANNE AVANTIE (49)
Perancang busana ini membiayai Wisma Kasih Bunda, tempat tinggal di Semarang untuk anak-anak yang menderita hydrocephalus dan kelainan lainnya. Dia mengayomi lebih dari 800 anak-anak sejak membangun fasilitas itu pada 2002 dan membantu perawatan yang bisa menelan biaya US$2.000 (Rp20 juta) per orang. Selain itu, sebagai seorang entrepreneur sosial, dia membiayai pelatihan dan pelatihan bagi penjahit, pelajar, dan pembantu rumah tangga. Dia juga membuka Pendopo, toko yang menjual busana yang dihasilkan oleh penjahit setempat.
IRWAN HIDAYAT (66)
Irwan dikenal sebagai pemilik dan Chairman Sidomuncul, kelompok usaha obat herbal dan properti. Dia mengeluarkan US$280.000 (Rp2,7 miliar) setiap tahun untuk menggelar Mudik Gratis bagi pekerja berpenghasilan rendah di Jakarta yang ingin pulang kampung saat Lebaran. Sejak memulai program itu 22 tahun lalu, dia sudah memfasilitasi 190.000 orang mudik ke kampung halaman. Sekitar 300 bus per tahun disewa untuk mendukung program itu.
Sejak 2010, dia juga mengeluarkan US$2,5 juta per tahun untuk operasi katarak gratis bagi 12.000 orang dengan melibatkan 97 rumah sakit swasta dan 100 rumah sakit militer di seluruh negeri. Indonesia merupakan negara dengan penderita katarak terbesar di Asia Tenggara.
MUHAMMAD JUSUF KALLA (71)
Mantan Wakil Presiden, yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini mendorong pembentukan bank darah untuk meningkatkan pasokan bagi pasien rumah sakit dan korban wabah penyakit. Yayasan Kalla yang dibentuknya sejak 29 tahun lalu mengeluarkan dana US$1,3 juta (Rp12,6 miliar) pada tahun lalu. Yayasan itu membebaskan biaya sekolah bagi pelajar SD dan SMP dari keluarga miskin di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Selain itu, yayasan menanam 10.000 pohon di sepanjang 25 km jalan pinggir pantai di provinsi tersebut. Yayasan itu didanai oleh Kalla Group, kelompok perusahaannya yang a.l. menjalankan bisnis otomotif hingga properti. Dia memberikan 20% saham pembangkit listrik tenaga air milik kelompok perusahaannya di Sulawesi Tengah untuk yayasan tersebut.
TAHIR (61)
Selain menjadi pendonor signifikan bagi mahasiswa dan universitas, pendiri dan Chairman Mayapada Group ini melalui Yayasan Tahir mengalokasikan US$25 juta (Rp240 miliar) pada April untuk proyek kesehatan ambisius, menghapus penyakit polio pada 2018.
Bill & Melinda Gates Foundation juga telah menyuntikkan dana sebesar itu untuk memperkuat upaya vaksinasi dan kampanye pendidikan bagi masyarakat. Dana itu merupakan bagian dari inisiatif kesehatan masyarakat senilai US$200 juta dalam 5 tahun guna mengatasi serangan wabah infeksi, seperti tuberkulosi, malaria dan HIV. Masing-masing yayasan akan menyalurkan US$100 juta. (Tahir merupakan investor di Wahana Mediatama, penerbit Forbes Indonesia). (John A. Oktaveri) (Forbes)