BISNIS.COM, PADANG -- Hasil survei National Association of Colleges and Employes (NACE) menyebutkan pekerja bertitel sarjana teknik kimia saat ini menjadi salah satu profesi dengan penghasilan tertinggi di dunia.
Hasil survei itu menunjukkan prospek kerja bagi para lulusan teknik kimia cukup luas, beragam dan banyak dibutuhkan pasar kerja sehingga wajar berpenghasilannya tinggi, kata Ketua Jurusan Teknik Kimia, Universitas Bung Hatta (UBH) Dr.Eng Reni Desmiarti, ST MT di Padang, Senin (27/5/2013)
Survei NACE menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi dari jurusan teknik kimia memiliki penghasilan paling tinggi di dunia dengan gaji rata-rata ratusan juta rupiah per tahunnya.
NACE menyebutkan terdapat lima jurusan dengan penghasilan tertinggi di dunia yaitu teknik komputer dengan gaji Rp.673 juta per tahun, teknik kimia (Rp635 juta), ilmu komputer (Rp616 juta), rekayasa/penerbangan (Rp612 juta) dan teknik mesin (Rp601 juta).
Menurut Dr.Eng Reni Desmiarti banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang membutuhkan tenaga trampil lulusan teknik kimia, namun ketersediaan alumni jurusan ini masih terbatas.
Sarjana jurusan ini umumnya bekerja di bidang industri yang berkaitan dengan teknik kimia, lingkungan, pegawai negeri sipil dan tenaga pendidik, tapi pada dasarnya bisa juga bekerja di bidang mana pun seperti di Perbankan, Kepolisian, konsultan dan jasa, katanya.
Ia menjelaskan, jurusan teknik kimia merupakan disiplin ilmu yang fokus pada pemprosesan suatu bahan, dimana untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi maupun setengah jadi secara ekonomis.
Ilmu ini diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia baik dalam skala kecil atau skala pabrik, tambahnya.
Karena itu, lulusan teknik kimia pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia, katanya.
Pada bagian lain, ia menjelaskan, jurusan Teknik Kimia UBH dibuka sejak tahun 1994 dan telah memilik lebih dari 750 lulusan dan orogram studi ini sudah terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Ia menyebutkan, 50 persen tenaga pengajar di program studi ini berkualifikasi S3 (doctor) dan S2 (master) lulusan perguruan tinggi dalam dan luar negeri seperti ITB, UI, UTM (Malaysia) dan Gifu University (Jepang).
Menurut dia, mulai tahun ajaran 2012/2013, segala bentuk aktivitas jurusan ini telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja guna meningkatkan mutu dan mendukung kompetensi lulusan.
Dengan demikian pada lulusan jurusan ini memiliki keahlian di bidang poses kimia dan dapat mengaplikasikan software teknik kimia serta kemampuan merancang teknologi sumber daya alam, katanya. (Antara/dot)