Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENKEU BARU: Andrinof Nilai Chatib Lebih Cocok di BKPM

BISNIS.COM, JAKARTA— Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago menilai Chatib Basri lebih cocok menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ketimbang jadi Menteri Keuangan.

BISNIS.COM, JAKARTA— Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago menilai Chatib Basri lebih cocok menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ketimbang jadi Menteri Keuangan.

Andrinof menilai kemampuan Chatib di sektor ekonomi industri lebih menonjol ketimbang penguasaan terhadap persoalan fiskal. Kinerja Chatib sebagai Kepala BKPM cukup menonjol dengan masuknya investasi asing ke dalam negeri, ujarnya. Hari ini Presden SBY melantik mantan Kepala BKPM tersebut dengan salah satu tugas untuk menjaga fiskal dan APBN.

Andrinof melihat masa kerja pemerintahan Presiden SBY yang tinggal sekitar satu setengah tahun ini membutuhkan ahli yang sangat menguasai persoalan fiskal. Kendati demikian, dia berharap Chatib mampu menunaikan tugasnya sesuai harapan masyarakat.  

Prioritas Menkeu saat ini, ujarnya, adalah bagaimana mengawal anggaran negara benar-benar berjalan sesuai kebutuhan guna mengurangi potensi korupsi.Menkeu baru juga dituntut untuk lebih memperhatikan kondisi makro ekonomi sebagai bagai terpenting dalam membangun pertumbuhan berkelanjutan, ujarnya.

“Saya kira dia bukan yang terbaik, namun saya berharap dia mampu menjaga fiskal dan memastikan anggaran berjalan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya usai disksui bertema “RUU Aparatur Sipil Negara (ASN).” Selain Andrinof juga hadir sebagai nara sumber pada diskusi itu Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa dan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB) Tasdik Kinanto di Gedung DPR, Selasa (21/5/2013).

Pada bagian lain Andrinof juga menyebutkan Menkeu baru harus bisa memastikan penyerapan anggaran berjalan sesuai dengan perencanaan. Sebagaimana diketahui sejak beberapa tahjun terakhir penyerapan anggaran tidak berjalan sesuai rencana karena selain banyak pejabat yang tidak mau menjadi pimpinan proyek, prosedur yang berbelit juga membuat proses pencairan anggaran menjadi lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper