Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN SELULER: Uni Eropa Tuding Produsen China Lakukan Dumping

BISNIS.COM, JAKARTA–Otoritas perdagangan Uni Eropa menuding produsen peralatan telekomunikasi seluler China, Huawei dan ZTE Corp, melanggar pedoman antidumping dan antisubsidi.

BISNIS.COM, JAKARTA–Otoritas perdagangan Uni Eropa menuding produsen peralatan telekomunikasi seluler China, Huawei dan ZTE Corp, melanggar pedoman antidumping dan antisubsidi.

Komisioner Perdagangan Uni Eropa (UE) Karel De Gucht mengatakan pihaknya akan memulai penyelidikan formal ke perilaku antikompetisi dengan perusahaan-perusahaan China untuk melindungi sektor ekonomi strategis Eropa.

"Huawei dan ZTE melakukan dumping produk mereka di pasar Eropa," katanya seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/5/2013).

UE merupakan mitra dagang China yang paling penting, sedangkan bagi UE, China adalah yang kedua setelah Amerika Serikat. Ekspor China ke 27 negara anggota UE mencapai 290 miliar Euro.atau US$372 miliar tahun lalu, sedangkan 144 miliar Euro ke kawasan lain.

“Modal murah bagi perusahaan-perusahaan China menciptakan permainan yang terdistorsi. Inilah yang saya maksud," kata De Gucht mengacu pada Huawei dan ZTE, masing-masing nomor dua dan lima pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.

Namun, Huawei membantah telah melanggar aturan.

"Di Eropa dan semua pasar, Huawei selalu bermain adil dan kami memenangkan bisnis dan kepercayaan dari pelanggan kami melalui teknologi yang inovatif dan kualitas layanan, bukan melalui harga atau subsidi," kata perusahaan itu dalam surat elektronik kepada Reuters.

Secara terpisah, China Daily mengutip resmi Presiden Huawei Eropa Barat Tao Jingwen mengatakan kompetitor menyalahkan perusahaan lain karena kegagalan mereka sendiri.

"Beberapa perusahaan Eropa telah menyalahkan perusahaan China atas kerugian mereka, tetapi kadang itu disebabkan oleh kemalasan mereka sendiri," kata Tao dalam sebuah laporan yang disampaikan sebelum penerbitan pernyataan De Gucht.

Sementara itu, ZTE pernah membantah perusahaan itu menarik manfaat dari subsidi negara. (sep)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper