BISNIS.COM, PHOENIX, Arizona-Lima pelajar Indonesia yang terbagi dalam 3 kelompok berkompetisi dengan 1.600 pelajar lain dari 70 negara dalam Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2013.
Kelompok pertama merupakan siswa dari SMA Tarsisius 1 Jakarta--Jovita Nathalina, Maria C.M. Lestari dan Rosinta Handinata--yang mengajukan paper mengenai materi interakti pembelajaran soal terumbu karang.
Kelompok kedua dari SMA 63 Jakarta, yang diwakili Hani Devinta Sari, yang meneliti pemanfaatan ekstrak bunga telang sebagai bahan pembuatan indikator penguji zat formalin dalam makanan.
Terakhir, Indonesia diwakili oleh M. Imadudin Siddq, pelajar SMIT Insantama Bogor yang melakukan penelitian pemanfaatan cangkang telur sebagi materi pembuatan wadah makanan yang anti semut.
Pada ISEF 2012, pelajar Indonesia Muhammad Luthfi Nurfakhri, siswa kelas XI SMA 1 Bogor, mampu menggondol juara tiga.
ISEF merupakan kompetisi tahunan antar pelajar sekolah menengah yang digelar oleh Society for Sciency & The Public.
Semenjak 1997, Intel menjadi penyokong utama kegiatan inovatif tersebut.Para pelajar tersebut berkompetisi meraih penghargaan total senilai US$3 juta dalam bentuk beasiswa dan hibah dana kuliah.
Menurut Deva Rachman, Director of Public Affairs Intel Indonesia, ISEF dilakukan untuk mendorong semangat generasi muda untuk mempelajari matematika dan sains, yang merupakan landasan utama kemajuan ekonomi global.
"Lewat ISEF, Intel menghargai semangat para pelajar untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas individu berbakat dari seluruh dunia. Kami yakin mereka akan terus mengaplikasikan bakat mereka dalam mengatasi tantangan besar di masa mendatang." (yus)