Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DANA PENSIUN JIWASRAYA: Investasi Saham & Reksa Dana Diperbesar

BISNIS.COM, JAKARTA-Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya berencana mengurangi investasi di instrumen deposito dan memperbesar saham dan reksa dana.Kepala DPLK Jiwasraya Lusiana mengatakan dana kelolaan pada kuartal I/2013 mencapai Rp950 miliar

BISNIS.COM, JAKARTA-Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya berencana mengurangi investasi di instrumen deposito dan memperbesar saham dan reksa dana.

Kepala DPLK Jiwasraya Lusiana mengatakan dana kelolaan pada kuartal I/2013 mencapai Rp950 miliar atau tumbuh 18,75% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 sebesar Rp800 miliar.
 
Mayoritas dana kelolaan diinvestasikan dalam deposito 65%, diikuti obligasi 25%, saham 7% dan reksadana 3%. Pada kuartal II hingga akhir tahun, investasi deposito diupayakan berkurang menjadi 50%, saham menjadi 10%, reksadana 20% dan sisanya obligasi.
 
Rencana itu didasarkan pada turunnya return dari investasi deposito yang dipilih nasabah. “Selain itu, dilihat dari usia karyawan, kalau masih panjang [usia pensiunnya] sayang kalau [diperbesar] di deposito,” kata Lusiana kepada Bisnis, Senin (13/5/2013).
 
Para peserta prioritas yakni, 40 korporat, telah dikirimi surat oleh DPLK Jiwasraya pada Februari lalu, terkait tawaran perubahan (switching) investasi ini, dan diberi tenggat hingga April. Separuh di antaranya telah menyatakan persetujuan, sebagian lainnya tidak. “Ada juga yang belum membalas,” kata Lusiana.

Keputusan perubahan investasi itu dinilai memang membutuhkan pertimbangan matang, sehingga memerlukan rapat manajemen hingga pertemuan serikat pekerja.
 
Keputusan investasi di DPLK ini, biasanya ditentukan peserta. DPLK merekomendasikan perubahan ini didasarkan atas situasi pasar dan ditujukan terutama untuk nasabah yang investasi di instrument deposito dengan porsi di atas 50%.
 

“Kami menawarkan instrumen investasi yang returnnya lebih tinggi,” tegasnya. (42)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper