BISNIS.COM, ISLAMABAD—Nawaz Sharif siap didaulat untuk kembali menjadi perdana menteri yang ketiga kalinya, setelah 14 tahun keluar dari kekuaasan.
Dia juga menyatakan segera menata kekacauan Pakistan dengan sigap.
Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PMLN), ungkap Sharif pada Sabtu (11/5), adalah pemenang dalam pemelihan umum dan mengharapkan masayarakat untuk menghindari koalisi.
Dia mewarisi negara dengan situasi masalah kekacaun dan kesulitan yang pelik, mulai dari pemadaman listrik yang kronis hingga pemberontakan Taliban.
"Tantangan itu sangat besar," kata Sharif yang bertubuh tambun kepada Reuters, di dalam mobil anti pelurunya selama hari-hari terakhir kampanye.
"Kita harus menyelamatkan perekonomian," tegasnya.
Sharif, yang bersumpah untuk membawa usaha pasar bebas dan kemudahan pengawasan ekonomi, mengatakan percepatan pertumbuhan adalah satu-satunya jawaban bagi Pakistan yang memiliki senjata nuklir, sekutu strategis AS.
Sharif nampaknya juga sudah matang sebagai politisi sejak dia digulingkan oleh mantan panglima panglima militer dan presiden Pervez Musharraf dalam kudeta tak berdarah pada 1999.
Sebagai pemimpin oposisi utama, dia menghindari perlawanan dengan tentara Pakistan, atau menjatuhkan pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan ketika berada dalam kesulitan.
Sebaliknya, dia menunggu dengan sabar kesempatan untuk memerintah dan kini waktunya telah tiba.
Dia menegaskan bahwa dirinya sedang buru-buru untuk memperbaiki Pakistan. (bas)(Foto:indianexpress)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
