BATAM- Kota Batam sejak Kamis pagi (18/4/2013) dilanda kabut asap yang berasal dari delapan titik dari Sumatra Daratan.
Berdasarkan laporan BMKG Batam asap delapan titik api kebakaran hutan Sumatra Daratan tersebut terbawa angin menuju ke arah utara hingga menyebabkan Batam tertutup kabut mulai dari pesisir hinga daratan pulau ini.
Sementara BMKG memastikan berdasarkan pantauan satelit BMKG, wilayah Kepri tidak terdapat titik api.
Namun BMKG tetap meminta aktivitas pelayaran di wilayah ini agar tetap berhati-hati menyusul terganggunya jarak pandang pelayaran sejak pagi ini.
"Aktivitas laut sangat riskan karena jarak pandang pendek," kata petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam Tri Agus di Batam, Kamis (18/4/2013).
Sejak kabus asap ini terjadi, BMKG melaporkan jarak pandang pelayaran hanya mencapai 2.000 sampai 3.000 meter, di bawah jarak pandang aman untuk pelayaran 5.000 meter.
Adapun untuk penerbangan, menurut Tri Agus masih aman. Meski begitu harus sangat berhati-hati.
"Untuk 'take off' dan 'landing' pesawat masih ok," kata dia.
Menurut dia, diperkirakan kondisi kabut tebal di Batam mungkin mulai berkurang saat siang hingga malam. Kabut juga dipastikan hilang jika terjadi hujan.
"Kalau hujan, baik hujan di sini atau pun di daerah asal asap, maka akan mengurangi kabut," kata dia.
BMKG sendiri memperkirakan Batam dan Kepri masih berpeluang hujan hari ini, sehingga diharapkan bisa menyapu kabut.