BISNIS.COM, MEDAN--Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Utara telah siap mengamankan gejolak elemen masyarakat yang akan menolak kebijakan pemerintah menyusul akan ditetapkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari Rp4.500 menjadi Rp 6.500 per liter.
Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Kapolda Sumatra Utara mengatakan, gejolak itu pasti ada, apalagi bulan depan (Mei) akan ramai kegiatan yang terulang seperti peringatan Hari Buruh, peringatan Hari Pendidikan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional termasuk peringatan peristiwa Kampus Trisakti di Jakarta pada 12 Mei.
"Jajaran Polri dan TNI bersama pemerintah daerah telah mulai menyiapkan pengamanan-pengamanan dalam menghadapi berbagai kegiatan itu, termasuk nanti jika ada penolakan terhadap kenaikan harga BBM," kata Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Rabu (17/4/2013), usai kegiatan Simulasi Penanggulangan Terorisme di Balaikota Medan.
Menurut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, apapun nanti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, apakah itu harga BBM naik atau subsidi dikurangi, mari diterima dengan lapang dada, karena jika subsidi tidak dikurangi, beban yang ditanggung pemerintah akan semakin berat.
Tentunya akan ada penolakan dari masyarakat, kata Irjen Pol Wisjnu, silahkan menyampaikan aspirasinya jika tidak sepakat, tetapi harus tertib, karena dengan kebersamaan dan kondusifitas, Sumatra Utara akan maju.
Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro juga menghimbau kepada golongan masyarakat yang memiliki uang, agar tidak membeli BBM bersubsidi.
"Beri kesempatan kepada masyarakat kurang mampu untuk menikmati subsidi pemerintah, karena kenyataannya masih banyak orang-orang golongan mampu menggunakan BBM bersubsidi," kata Irjen Pol Wisjnu.