Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM BOSTON: Investigasi Mengarah Pada Teknik Pemboman, Pelaku Belum Bisa Dipastikan

BISNIS.COM, WASHINGTON—Investigasi forensik terhadap kasus bom Boston Marathon mengarah pada titik terang atas bagaimana tragedi tersebut terjadi, meski belum ada kejelasan mengenai siapa pelakunya.

BISNIS.COM, WASHINGTON—Investigasi forensik terhadap kasus bom Boston Marathon mengarah pada titik terang atas bagaimana tragedi tersebut terjadi, meski belum ada kejelasan mengenai siapa pelakunya.

Dua asap putih yan terlihat membumbung di dalam video pengeboman yang beredar memberi petunjuk pada spesialisasi pelaku pengeboman serta bahan peledak apa yang mereka gunakan.

Dalam 24 jam, pecahan bom yang dikumpulkan oleh tim investigasi mengindikasikan paling tidak 1 dari 2 bom yang diledakkan menggunakan media panci presto (press-cooker) yang dibungkus dengan bahan peledak. Teknik tersebut adalah cara sederhana yang biasa digunakan oleh al-Qaeda pada aksi-aksi radikalnya di Amerika Serikat.

Menurut agen senior FBI Timothy Murphy, investigator sedang menganalisa kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam tragedi tersebut. Mereka sedang memeriksa rentang waktu kejadian dibandingkan dengan tragedi-tragedi yang telah terjadi di masa lalu, yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian di Boston.

“Mereka akan membuat beberapa teori,” ujar Murphy. “Mereka akan mengacu pada terorisme internasional, termasuk yang mungkin didanai oleh negara. Siapa lagi yang kemungkinan terlibat dalam kasus ini?”

Asap putih yang terlihat pada saat kejadian mengindikasikan pelaku pengeboman menggunakan bubuk peledak hitam tanpa asap ketimbang bahan peledak militer berkekuatan tinggi seperti C-4. Hal tersebut dikemukakan oleh Fred Burton, yang merupakan wakil kepala anti-terorisme di  Bagian Keamanan Kementerian Luar Negeri, yang berpengalaman dalam penyelidikan kasus 9/11 pada 2001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper