BISNIS.COM, PALEMBANG--Dinas Perkebunan Sumsel menambah luasan areal peremajaan tanaman karet dari 2.000 hektare pada 2012 menjadi 2.300 hektare pada tahun ini.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel Dian Eka Sapta mengatakan program peremajaan karet penting untuk meningkatkan produktivitas dan mutu produksi yang tersebar di 15 kabupaten/kota.
"Sekarang sudah mulai proses, bulan ini sampai bulan depan masuk pada bagian penyaluran bantuan berupa bibit karet," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/4/2013).
Menurut Dian, kebutuhan peremajaan kebun karet rakyat di Sumsel tergolong tinggi.
Sedikitnya terdapat 40.000 hektare kebun karet yang perlu diremajakan. Saat ini luas lahan karet perkebunan rakyat yang tersebar di Sumsel mencapai 1,2 juta ha.
Tingginya kebutuhan peremajaan ini terlihat dari tingginya minat petani kebun rakyat yang mengajukan permohonan untuk program peremajaan.
Akan tetapi, dian mengemukakan, alokasi APBD Sumsel terbatas sehingga tidak semua proposal petani dapat diterima.
"Memang yang mengajukan proposal peremajaan cukup banyak dan kami tidak bisa mengiyakan semuanya karena terbatas untuk 2.300 Ha tersebut," paparnya.
Disbun pun berharap agar program yang telah digelontorkan sejak beberapa tahun terakhir ini bisa menjadi pemicu untuk pihak lain, termasuk perusahaan swasta melalui program tanggung jawab sosial mau mendanai peremajaan kebun karet.
Pemerintah juga meminta inisiatif petani untuk berkelompok dan meremajakan kebun secara swadaya.
"Kami harap program Disbun ini bisa jadi trigger untuk petani secara swadaya maupun pihak lain ikut membantu peremajaan kebun," katanya.
Sebagai informasi, biaya peremajaan karet tergolong mahal. Petani harus mengeluarkan dana sekitar Rp5 juta -- Rp7 juta per ha untuk mengganti tanaman-tanaman yang sudah berumur tua dan berkurang produktivitasnya itu.
Pemerintah pusat sendiri sebetulnya memiliki program gerakan nasional (Gernas) peningkatan perkebunan karet rakyat.
Kepala Bidang Produksi Disbun Sumsel Safar Bahri mengatakan pihaknya sudah mengajukan peremajaan untuk kebun karet seluas 13.500 Ha pada 2013.
Saat ini terdapat sekitar 137.052 ha tanaman karet yang dalam kondisi sudah tua dan rusak sehingga perlu diremajakan.
"Dibanding provinsi lain yang juga penghasil karet mungkin Sumsel yang paling banyak mengajukan peremajaan," katanya.
Peneliti Sosial Ekonomi Balai Penelitian Karet Sembawa Sumsel Cicilia Nancy mengatakan lahan karet di provinsi itu memang sudah banyak yang perlu diremajakan.
"Kebun karet di Sumsel ini kan sudah banyak yang berdiri sejak puluhan tahun lalu dan perlu peremajaan agar produktivitasnya bisa ditingkatkan lagi," katanya.
Saat ini produktivitas karet sumsel mencapai 1 ton -- 2 ton karet kering per ha. Angka tersebut sebetulnya punya potensi untuk meningkat.