BISNIS.COM, SEMARANG -- Ribuan pengusaha angkutan darat di Jawa Tengah mengancam akan melakukan mogok operasional secara masal apabila pemerintah pusat tidak segera memberikan solusi atas kesulitan mereka mendapatkan pasokan solar bersubsidi di wilayahnya.
Ketua Organda Jawa Tengah Karsidi Budi Anggoro mengatakan saat ini seluruh pengusaha angkutan darat di wilayahnya mengeluhkan kesulitan mendapatkan solar bersubsidi untuk kegiatan operasional sehari-hari.
"Organda meminta pemerintah untuk secepatnya memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi ini, karena sudah menimbulkan banyak kerugian bagi pengusaha angkutan," ujarnya, disela rapat koordinasi organda se-Jateng, di Semarang, Selasa (09/04/2013).
Menurutnya apabila persoalan intinya adalah minimnya kuota, sehingga Pertamina Jateng-DIY harus melakukan pembatasan penyalurannya dengan alasan agar mencukupi hingga akhir tahun, maka pemerintah diminta untuk segera menambah kuota tersebut.
Apalagi, lanjutnya Pemprov Jateng diketahui telah mengajukan permintaan penambahan kuota BBM bersubsidi sekitar 600.000 kiloliter, dengan porsi masing-masing 50% untuk premium maupun solar, kepada pemerintah pusat.
"Kalau tidak ada solusi dalam waktu dekat dan secepatnya, bahkan banyak pengusaha angkutan di kabupaten/kota siap untuk melakukan pemogokan operasional secara massal," tuturnya.
Joko Suprapto, Koordinator Wilayah Organda Karesidenan Surakarta, yang membawahi organda sejumlah kabupaten di wilayah Surakarta mengatakan akibat kesulitan mendapatkan solar bersubsidi tersebut, saat ini banyak pengusaha otobus (PO) yang mengandangkan armadanya demi efisiensi.
"Saat ini dari sekitar seribu armada bus antar kota antar propinsi (AKAP) maupun antar kota dalam propinsi (AKDP) di Surakarta, yang operasional hanya sekitar 40% saja, lainnya terpaksa dikandangkan, karena kesulitan mendapatkan pasokan solar," tuturnya.
Pihaknya mengaku mengancam akan melakukan mogok operasional secara massal apabila pemerintah pusat tidak segera merespon.
"Paling cepat dua pekan kedepan kami benar-benar bisa melakukan mogok masal. Kami tidak berani mogok masal pekan depan karena masih ada Ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga kasihan anak didik yang akan ujian apabila tidak ada angkutan umum yang melayaninya," tuturnya.
Sementara, Ketua Organda Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Slamet Riyadi mengatakan cukup heran kenapa kasus kesulitan medapatkan pasokan solar subsidi ini hanya terjadi di Jateng, sementara di Jabar dan Jatim tidak.
"Kenapa ini hanya terjadi hanya di Jateng, sementara di Jabar dan Jatim tidak ada masalah, maka apabila pemerintah tidak memberikan kepastian maka tidak menutup, angkutan barang di Tj. Emas kemungkinan juga akan melakukan mogok masal," tuturnya.
Dia mengatakan akibat kesulitan mendapatkan solar itu telah menyebabkan pengusaha angkutan barang mengalami kerugian.
"Eksportir banyak yang komplain karena gara-gara kami pengusaha angkutan barang hanya bisa mendapatkan solar subsidi di SPBU tertentu, maka terjadi antrian panjang, yang menyebabkan waktu tempuh perjalanan jadi lebih lama, sehingga terlambat sampai pelabuhan Tj Emas, akhirnya terkena denda, bisa sampai Rp1,5 juta, " ujarnya.
Soemitro, DPC Organda Semarang mengatakan sebaiknya pemerintah mengembalikan penyaluran BBM seperti biasa, sambil menunggu memutuskan untuk menambah kuota atau tidak, sehingga tidak terjadi panic buying.
"Kalau pun nanti, kuota yang ada hanya sampai akhir Agustu 2013, maka konsekuensinya habis sebelum waktunya, ya itu menjadi resiko bersama, maka biar diperhatikan pemerintah pusat," ujarnya.
SOLAR LANGKA : Angkutan Darat di Jateng Ancam Mogok
BISNIS.COM, SEMARANG -- Ribuan pengusaha angkutan darat di Jawa Tengah mengancam akan melakukan mogok operasional secara masal apabila pemerintah pusat tidak segera memberikan solusi atas kesulitan mereka mendapatkan pasokan solar bersubsidi di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu