Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLISI PALAK TURIS: Banyak Wisman Lapor Ulah Aparat

BISNIS.COM, DENPASAR-—Penggerak industri pariwisata Bali mendesak pemerintah dan aparat kepolisian untuk segera membentuk crisis center terkait upaya perlindungan kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Dewata.

BISNIS.COM, DENPASAR-—Penggerak industri pariwisata Bali mendesak pemerintah dan aparat kepolisian untuk segera membentuk crisis center terkait upaya perlindungan kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Dewata.

I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Bali, mengatakan pembentukan crisis center merupakan upaya kalangan industri dan pemerintah untuk menjamin keamanan dengan melindungi turis asing sebagai sumber devisa.

“Saat ini, banyak turis yang melapokan tindakan nakal dari oknum aparat ke badan pariwisata di negara asalnya,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/4/2013).

Crisis center itu, lanjutnya, dapat berupa badan pemerintah lengkap dengan sambungan telepon yang langsung menangani masalah wisatawan mancanegara itu saat berkunjung ke kawasan wisata.

Untuk memfungsikan crisis center, pada awalnya, pemerintah cukup hanya menyediakan sambungan layanan telepon dengan operator berbahasa Inggris saja.

Setelah itu, crisis center dapat menyambungkan bantuan ataupun menangani masalah yang dialami wisatawan saat itu juga.

Pada konsep ini, jelasnya, pemerintah dan industri pariwisata diproyeksikan dapat bertanggungjawab secara aktif pada penanganan tindak ketidakadilan yang dialami wisatawan.

“Hingga saat ini, baik Bali maupun secara nasional belum mempunyai pusat pengaduan untuk turis asing yang berkunjung ke kawasan wisata.”

Selain itu dengan segera membentuk crisis center di sejumlah titik kawasan wisata, misalnya di Bali, kepercayaan dunia akan segera pulih pasca dimuatnya 4 video amatir di situs youtube.com.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun mengaku prihatin dengan video oknum polisi memeras turis asing yang kian heboh beredar di Youtube.

Meski begitu, Pastika mengapresiasi langkah turis Belanda yang berhasil membongkar penyuapan dan penipuan oleh oknum aparat kepolisian dan petugas bea cukai di Bali.

“Saya sangat prihatin karena ini bisa mencoreng citra Bali. Tidak seharusnya wisatawan datang ke Bali tertipu atau diperas. Saya mengapresiasi turis Belanda yang membongkarnya."

Sementara itu, jajaran Kepolisian Polda Bali tengah gencar memperbaiki diri dengan mengampanyekan anti suap dan korupsi. Saat ini, polisi Bali tengah membuat rekaman tandingan dari video yang diunggah turis asal Belanda Van Der Spek.

Selain itu, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi mengatakan hingga kini tengah menyelidiki video berjudul “Polisi Korupsi di Bali” itu.

Dua polisi yang berada di dalam video tersebut, yaitu Aipda Komang Sarjana dan rekannya, sedang menjalani pemeriksaan intensif Propam Polda Bali.

“Jika terbukti instansi tidak akan segan menindaknya.”(apa/yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Ashari Purwa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper