BISNIS.COM, DENPASAR--Para pengusaha pariwisata di Bali meyakini tersebarnya video Youtube yang menggambarkan ulah oknum polisi memalak turis telah mengguncang citra pariwisata di daerah tersebut.
Video berdurasi kurang dari 10 menit itu, jelas-jelas merusak citra Indonesia, khusunya Bali karena oknum aparat yang tertangkap basah menyalahgunakan wewenang.
I Gusti Ngurah Wijaya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia wilayah Bali, mengatakan tayangan itu jelas merusak citra pariwisata Indonesia.
Untuk itu, pemerintah harus secepatnya memperbaiki diri dengan membentuk mental bangsa yang lebih beradab.
“Bahkan tidak menutup kemungkinan dunia luar akan menganggap remeh orang Indonesia karena bisa disuap dengan potret birokrasi yang sangat korup.” ujarnya, Senin (8/4/2013).
Disinggung terkait potensi penurunan angka turis asing atas dampak meluasnya sejumlah video pemerasan itu, Ngurah masih optimistis turis akan tetap datang.
Hanya saja, pemerintah tempat negara asal mereka akan memberlakukan travel warning atas kunjungan ke Indonesia.
"Namun jika pemerintah tidak segera memperbaiki diri dan terus melakukan praktik itu, bukan tidak mungkin turis asing mengalihkan kunjungannya ke kawasan Asia lainnya."
Pasalnya, kata Ngurah, Bali dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara sebanyakl 3,1 juta pada 2012 tengah bersaing ketat dengan negara tetangga.
Adapun Indonesia hanya mencatatkan kenaikan sedikitnya 10% menjadi 8 juta turis asing pada 2012.
Negara Malaysia, Singapura dan Thailand kian gencar menawarkan paket lebih murah jika dibandingkan berkunjung ke Bali atau destinasi di Indonesia lainnya.
“Mereka sudah ramai-ramai beriklan dan memasarkan paket wisata. Bahkan, Thailand sudah memperbaiki infrastruktur untuk pariwisatanya,” kata Ngurah.(apa/yop)