BISNIS.COM, JAKARTA—Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan pihaknya akan berkontribusi sekitar 1 miliar euro atau US$1,3 miliar dalam program penyelamatan Siprus.
Dana itu disepakati IMF dengan Siprus sebagai bagian dari dana talangan (bailout) sebesar 10 miliar euro yang bertujuan untuk menstabilkan bank-bank negara tersebut dan mengurangi belanja negara.
Skema bailout yang disepakati pada 25 Maret 2013 itu mengharuskan Siprus merestrukturisasi dua bank terbesarnya, mengurangi defisit anggaran dan menyesuaikan sistem pensiun dan gaji pegawai negeri.
“Program yang menantang ini mengharuskan usaha keras dari masyarakat Siprus. Kami yakin dana ini memberikan solusi pembiayaan penuh yang tahan lama untuk masalah yang dihadapi Siprus dan memberikan jalan pemulihan yang berkelanjutan,” kata Lagarde hari ini, Rabu (3/4/2013) seperti dilansir Bloomberg.
Dalam pernyataan bersama, Lagarde dan Komisaris Ekonomi dan Moneter Uni Eropa (UE) Olli Rehn mengatakan Siprus telah sepakat penyesuaian fiskal yang menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang.
Siprus adalah negara Zona Euro kelima yang menerima dana bantuan internasional dalam krisis utang Eropa. Dalam 10 hari terakhir, pembahasan seputar penyelamatan Siprus telah mengguncang pasar.
Lagarde mengatakan kesepakatan terakhir yang dicapai memastikan deposan terjamin yang mengisi 90% rekening deposito di Bank of Cyprus Plc dan Cyprus Popular Bank Pcl terlindungi secara penuh.
Adapun deposan tidak terjamin di dua bank terbesar di Siprus itu terpaksa di korbankan. Siprus telah menetapkan batas pemindahan modal untuk sementara, sehingga mereka tidak bisa melarikan dananya dari kedua bank yang akan direstrukturisasi itu.
Dana penyelamatan Siprus ini bersumber dari IMF, Komisi Eropa, dan Bank Sentral Eropa (ECB), tiga kreditur dalam krisis utang Zona Euro yang dikenal dengan Troika. Lagarde mengatakan dia ingin meminta persetujuan dari dewan eksekutif IMF pada Mei 2013.