BISNIS.COM, JAKARTA—Kementeria Perdagangan mendukung penuh pencalonan Mari Elka Pangestu sebagai kandidat dirjen Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Dalam bulan ini, kementerian akan mengukur dan memprediksi dukungan yang diberikan.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pihaknya beserta jajaran eselon I akan mendukung secara all out. Dukungan yang diberikan tidak hanya dari duta besar Indonesia di WTO.
“Sebelumnya saya sudah ke Jenewa untuk menyampaikan pesan-pesan kepentingan perdagangan Indonesia. Nanti kami juga akan mengukur bursa pencalonan saat TPR (Trade Policy Review) pada 10-12 April juga di Jenewa,” kata Gita di Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Dia menambahkan akan mengukur animo dukungan yang diberikan menteri perdagangan negara lain dalam pertemuan APEC 2013 di Surabaya pada 20-21 April 2013. Kemungkinan, prediksi kandidat kuat sudah akan mengerucut dalam satu atau dua minggu ke depan.
Sebelumnya, Mari Pangestu telah melakukan kunjungan ke India untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Anand Sharma dan Menteri Luar Negeri Shri Salman Khursid, Senin (1/4/2013).
“Kami sependapat bahwa sistem perdagangan multilateral harus menjadi inti dari arsitektur perdagangan global,” kata Mari dalam siaran pers yang diterima hari ini.
Keduanya mengakui bahwa WTO telah berhasil menyiapkan sistem tata kelola yang terbaik dan sistem perdagangan yang adil melalui kerangka aturan dan mekanisme penyelesaian sengketa. Oleh sebab itu, kerangka dari WTO dinilai masih relevan untuk seluruh negara, khususnya negara berkembang.
Hubungan Indonesia dan India sudah terjalin sejak lama, dimulai dengan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung, hingga kerjasama bilateral yang sifatnya strategis. Terdapat pula Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-India serta ASEAN-East Asia Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Lebih lanjut, Mari Pangestu juga telah bertemu dengan perwakilan WTO dari sejumlah negara dan mengunjungi beberapa kota seperti Washington DC, Beijing, Brussels, Paris, Berlin, Moskow.
Selain itu, Dubai, Abidjan, Abuja, Kairo, Stockholm, Rabat, Copenhagen, Ottawa, Kingston and Tokyo untuk menyampaikan komitmennya untuk mengintegrasikan tiap-tiap negara ke dalam sistem perdagangan multilateral. (msb)