Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI JATENG Di Maret Diprediksi Lebih Rendah

BISNIS.COM, SEMARANG -- Bank Indonesia optimistis tingkat inflasi pada Maret akan melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya meskipun harga bawang dan sejumlah komoditas melambung tinggi.

BISNIS.COM, SEMARANG -- Bank Indonesia optimistis tingkat inflasi pada Maret akan melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya meskipun harga bawang dan sejumlah komoditas melambung tinggi.

Joni Swastanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng DIY, mengatakan optimisme tersebut berdasarkan informasi bahwa keran impor bagi bawang sudah dibuka sehingga pasokan akan meningkat.

“Kami memperkirakan inflasi Maret sedikit lebih rendah dari Februari. Kalau Februari 0,81% [dibandingkan bulan sebelumnya] maka bulan ini bisa lebih rendah dari itu,” ujarnya seusai peluncurkan situs Sistim Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati) versi II, Selasa (26/3/2013).

Bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya, inflasi Jateng pada Februari lalu menyentuh 5,51%. Tingkat inflasi itu  melampaui prediksi dari BI yang menetapkan pada kisaran 4,8%–5,3% selama triwulan I/2013.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwijono Hadi Darwanto mengatakan kenaikan harga komoditas bawang merah dan putih dipasaran yang terjadi di sejumlah daerah, seharusnya tidak begitu berdampak pada inflasi.

“Memang kenaikan harga sejumlah komoditas biasanya memicu terjadinya inflasi, namun itu biasanya pada komoditas tertentu, seperti beras, yang notabene merupakan komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat,” tuturnya.

Sementara, lanjutnya untuk bawang merah dan bawang putih disejumlah daerah menurut kabar terjadi kenaikan cukup siginfikan, namun menurut pantaunnya hal itu tidak terjadi disemua wilayah.

Dwijono mengaku heran harga bawang merah dan putih bisa melonjak tajam, mengingat berdasarkan pantauannya, stoknya ada. “Menurut saya ini lebih pada permainan spekulan saja, dan pemerintah harus benar-benar mengantisipasi ini agar tidak terjadi lagi dikomoditas lainnnya,” tuturnya. (k39/dba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : Puput Ady Sukarno dan Donald Banjarnahor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper