Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: Tekan Spekulasi, BI Jateng Luncurkan Situs Sihati

BISNIS.COM SEMARANG – Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah meluncurkan situs Sistim Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati) versi II guna menekan tingkat spekulasi di pasar yang berdampak pada inflasi.

BISNIS.COM SEMARANG – Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah meluncurkan situs Sistim Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati) versi II guna menekan tingkat spekulasi di pasar yang berdampak pada inflasi.

Joni Swastanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Jateng-DIY, mengatakan situs Sihati versi II ini dibuat dengan fitur yang lebih mudah digunakan (user friendly) agar masyarakat lebih banyak mengakses.

“Dengan akses harga yang up to date, maka kami berharap spekulasi komoditas di pasar bisa dikurangi. Dampaknya inflasi bisa terkendali,” ujarnya seusai peluncuran situs Sihati Versi II, Selasa (26/3/2013).

Sumber informasi harga komoditas dalam situs Sihati berasal dari Dinas Pemerintah terkait yang ada di Jateng. Oleh karena itu, Joni berharap seluruh dinas pemerintah yang ada di Jateng aktif memberikan data harga terbaru agar situs ini terus up to date.

Peluncuran situs Sihati versi II ini dilakukan oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Situs tersebut menggunakan alamat baru, yakni www.hargajateng.org. Adapun alamat situs Sihati versi I, yakni www.tpph-jateng.org, sudah tidak digunakan lagi.

Situs Sihati versi II dilengkapi berisi pemetaan produksi dan harga komoditas yang ada di Jateng. Selain itu, juga ada berita terbaru soal komoditas serta profil masing-masing kabupaten/kota di Jateng.

“Kami melengkapi situs ini dengan fasilitas SMS [pesan singkat]. Jadi masyarakat yang ingin mendapat informasi harga komoditas terbaru bisa langsung SMS dan akan mendapatkan balasan dari Sihati,” ujar Joni.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo  mengatakan telah menunggu peluncuran Sihati karena dibutuhkan oleh masyarakat. Menurutnya, masyarakat Jateng akan giat memproduksi komoditas apabila ada kepastian mengenai harga.

“Dengan informasi harga ini, maka petani yang bekerja siang malam jadi tenang dan tidak bisa dibohongi oleh kelompok yang membeli komoditas dengan harga yang tidak pasti,” ujarnya. (k39)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper