BISNIS.COM, JAKARTA—Departemen Energi Amerika Serikat menghasilkan batch pertama dari plutonium jenis baru yang akan dipergunakan untuk penyelidikan ruang angkasa, karena penutupan reaktor nuklir 25 tahun yang lalu.
Sebelumnya, Badan Antariksa negara itu membatalkan pembelian radioaktif plutonium-238 dari Rusia setelah muncul isu-isu keselamatan yang mendorong Departemen Energi menutup Sungai Savannah di Carolina Selatan pada akhir 1980-an.
Pasokan dari Rusia berakhir pada 2010 dan meninggalkan NASA (National America Aeronautics and Space Administration) dengan pasokan kecil plutonium untuk penerbangan pesawat antariksa terbang yang tidak cocok dengan tenaga surya.
NASA melakukan penerbangan dengan tenaga nuklir sejak 1970-an dengan menggunakan misi penyelidikan ruang angkasa, yakni Curiosity Mars Rover, penelitian orbit Saturnus dengan pesawat ruang angkasa Cassini, penelitian Pluto yang terikat New Horizons dan penyelidikan Voyager kembar yang meninggalkan tata surya.
“Plutonium baru sangat penting bagi kami,” kata Jim Green, Kepala Divisi Ilmu Planet NASA seperti dikutip Reuters, Selasa (19/3/2013).
Menurut dia, plutonium alami memancarkan panas yang dapat dikonversi menjadi listrik dengan alat yang disebut radioisotop thermoelectric generator.
Dalam kemitraan dengan NASA, Departemen Energi melakukan iradiasi logam radioaktif neptunium-237 dengan neutron di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee sekitar satu bulan dan berhasil memproduksi sejumlah kecil plutonium.
“Ini hanya tes dan laporan dari Departemen Energi merencanakan produksi dan pembiayaan harus selesai sebelum akhir tahun ini,” jelas Green.
Sampai dengan saat ini, NASA mencari departemen untuk menghasilkan sekitar 3,3 pon hingga 4,4 pon (1,5 kg sampai dengan 2 kg) plutonium-238 per tahun.
Plutonium yang baru dibuat memiliki manfaat tambahan untuk menghidupkan kembali plutonium yang lebih tua yang membusuk melewati titik yang layak untuk penyelidikan ruang angkasa.
NASA juga membuat sebuah pembangkit energi yang lebih efisien, yang disebut Advanced Stirling Radioisotope Generator, yang dapat menghasilkan empat kali lebih banyak daya listrik per kilogram plutonium-238.