BISNIS.COM, JAKARTA -- Pemerintah akan memulangkan 600 orang tenaga kerja Indonesia yang berada di kawasan konflik perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia jika kondisi terus memanas dan membahayakan.
“Saat ini kita terus melakukan monitoring dan menyiapkan langkah antisipasi apabila konflik itu terus membesar dan membahayakan,” ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Selasa (5/3/2013).
Muhaimin menuturkan yang paling utama adalah keselamatan para tenaga kerja Indonesia yang berada di kawasan tersebut, terutama yang bekerja di perkebunan sawit (felda) Sabah.
Sampai dengan saat ini, lanjutnya, Kemenakertrans terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menangani masalah TKI dan WNI yang berada di lokasi konflik itu.
Total TKI yang berada di sekitar kawasan felda Sabah diperkirakan ada 8.000 orang, tapi yang benar-benar berada di kawasan konflik tersebut berjumlah sekitar 600 TKI dan kini dievakuasi ke lokasi yang aman.
Untuk evakuasi terhadap TKI dan WNI yang berada sekitar konflik bersenjata Kesultanan Sulu itu dilakukan secara bertahap bekerja sama dengan otoritas perkebunan, di antaranya di lokasi site sahabat 17, site semporna dan site tandau.
“Saya sudah menginstruksikan kepada atase tenaga kerja di Malaysia untuk berkoordinasi dan mengambil langkah darurat untuk mengamankan TKI,” jelasnya.
Muhaimin menambahkan Indonesia melalui Konsul Jendral di Sabah juga mendesak Pemerintah Malaysia agar benar-benar memperhatikan keselamatan TKI di wilayah konflik ini, karena mereka adalah warga sipil yang harus dilindungi. (*)