Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEADLINE MEDIA: Rencana insentif fiskal hingga dua bank besar offline

JAKARTA—Informasi yang beragam menjadi pilihan sejumlah media cetak sebagai focus pemberitaan mereka pagi ini, Jumat (1/3), seperti tentang rencana insentif fiskal kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, serta prediksi perdagangan reksadana.

JAKARTA—Informasi yang beragam menjadi pilihan sejumlah media cetak sebagai focus pemberitaan mereka pagi ini, Jumat (1/3), seperti tentang rencana insentif fiskal kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, serta prediksi perdagangan reksadana.

Bank off

Dua bank besar, BCA dan Mandiri, kemarin (28/2), sempat offline sekitar 30 menit ditengah kepadatan ribuan nasabah yang antri bertransaksi buying di teller maupun via ATM.

Akibatnya, banyak nasabah merasa kecewa atas layanan kedua bank besar tersebut bertepatan dengan kondisi akhir bulan Februari 2013, khususnya berkaitan dengan transaksi pembayaran gaji, cicilan personal loan, kartu kredit maupun transamksi uang lainnya antarbank. (Neraca)

Dana investor

Sekali lagi hati-hati cermati dan jangan mudah tergiur tawaran investasi berimbal hasil tinggi.

Tampak menggiurkan di awal, katanya kerap menghanyutkan dana nasabah.(Kontan)

Perdagangan reksadana

Dalam tiga tahun mendatang, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana di Indonesia akan menembus Rp1.000 triliun dengan jumlah pemodal 5 juta.

Dengan jumlah kelas menengah yang sudah mencapai 50 juta dan edukasi pasar modal yang akan lebih digencarkan, target ini tidak sulit untuk direalisasikan.(Investor Daily)

Insentif fiskal

Pemerintah akan memberikan insentif fiskal kegiatan eksplorasi dan pengurasan minyak dan gas bumi tingkat lanjut (enhanced oil recovery/TOR) untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinasi Perekonomian, mengatakan selama ini produksi minyak dan gas domestik cukup rendah karena biaya yang terlalu tinggi.( Indonesia Finance Today)

Ekonomi nasional

Pemerintah memilih tidak akan mengambil kebijakan drastis secara politik maupun ekonomi hingga pelaksanaan Pemilu 2014.

Pemerintah tidak ingin pertumbuhan ekonomi nasional terganggu dan dapat mengurangi tingkat investasi yang sangat potensial. (Kompas). (msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : R Fitriana
Editor : Others
Sumber : R. Fitriana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper