ITALIA Siap Gelar Pemilu Parlemen

JAKARTA--Pemerintah Italia akan menggelar pemilihan umum (pemilu) untuk parlemen baru selama 2 hari berturut-turut pada 24-25 Februari 2013.

Pemilu tersebut diikuti 50 juta masyarakat Italia, yang terdiri dari 47 juta pemilih anggota dewan (23 juta lelaki dan 24 juta wanita) dan 43 juta pemilih anggota senat (20,5 juta lelaki dan 22,5 juta wanita).

Sisanya sekitar 3 juta merupakan pemilih bagi masyarakat yang berdomisili di luar negeri yang dibagi dalam 4 divisi (Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia-Oceania-Africa).

Masyarakat Italia yang berumur di bawah 25 tahun hanya bisa memilih anggota dewan, sedangkan yang berumur di atas 25 tahun dapat memilih anggota dewan dan senat.

Menurut survey jajak pendapat sementara terbaru dari harian terbesar Italia La Repubblica, Partai Demokrat yang dipimpin oleh Pierluigi Bersani kini meraih peringkat pertama dengan poling antara 32,2%-37,2%.

Mantan perdana menteri Silvio Berlusconi masih memperoleh poling peringkat kedua antara 27,9%-32%.Kemudian peringkat 3 dan 4, disusul oleh Beppe Grillokomedian dan blogger Italia (14%-18%) dan Mario Montiperdana menteri Italia saat ini atau mantan komisaris Uni Eropa (12,9%-15,3%).

Partai Demokrat yang dipimpin Bersani diprediksi akan berhasil meraih kemenangan besar dalam pemilu kali ini, terutama dalam pemilihan dewan.

Masyarakat Italia akan memilih besok dan lusa, Bersani berpeluang menang dalam pemilihan dewan, tapi tak sebesar [peluangnya] dalam pemilihan Senat, karena adanya ketimpangan dan ketidakstabilan dalam hukum disitu, kata Carlo Cois, seorang warga Italia kepada Bisnis lewat layanan Skype, hari ini (23/2).

Menurutnya, sebagian besar masyarakat di negeri spaghetty berpendapat bahwa Bersani merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Italia. Bersani juga seorang pemimpin yang sangat adil.

Sementara itu, banyak orang terkecewakan atas kepemimpinan Berlusconi selama 20 tahun, terlebih lagi atas kebijakannya tentang law ad personam.

Artinya, Berlusconi menciptakan hukum untuk dirinya sendiri seperti seorang diktator.Jika dibandingkan antara Bersani dan Berlusconi, Bersani adalah orang yang membosankan, anda akan mengantuk jika mendengar dia berbicara.

Tetapi tidak dengan Berlusconi, dia merupakan seorang yang lihai dalam berpidato. Tapi yang penting adalah kebijakan Bersani lebih baik daripada Berlusconi, ungkapnya.

Dengan adanya pemerintahan baru, menurut dia, warga Italia mengharapkan pemimpin selanjutnya bisa menyelamatkan Italia dengan reformasi baru, seperti perbaikan layanan kesehatan dan biaya pendidikan, mengatasi permasalahan defisit fiskal, dan juga permasalahan pajak.