Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

45 TAHUN JADI PEMULUNG: Mak Yati Akhirnya Pulang Kampung Juga

JAKARTA: Setelah 45 tahun lebih merantau dan menjadi pemulung di Jakarta, akhirnya Romlah yang akrab dipanggil Mak Yati, pulang kampung dan punya rumah sendiri. Mak Yati pernah bermimpi ingin pulang ke kampung halamannya di Kertosari, Pasuruan, Jawa

JAKARTA: Setelah 45 tahun lebih merantau dan menjadi pemulung di Jakarta, akhirnya Romlah yang akrab dipanggil Mak Yati, pulang kampung dan punya rumah sendiri.

Mak Yati pernah bermimpi ingin pulang ke kampung halamannya di Kertosari, Pasuruan, Jawa Timur. Sudah lama dia ingin tinggal di kampungnya, tapi di sana sudah tidak ada keluarga, dan tidak punya rumah.

“Saya nanti  akan bertani di kampung. Menanam jagung, singkong,dan tumbuhan lainnya yang bisa menghasilkan dan menghidupi saya dan suami,” ujar  Mak Yati usai bertemua Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri, di Kantor Kemensos, Senin (18/2).

Kepulangan MakYati bersama suaminya Maman ke Pasuruan, adalah atas inisiatif Mensos untuk membuatkannya rumah di kampung, dan memberi modal untuk bercocok tanam.

“Kami akan membantu Mak Yati dengan dana sebesar Rp2,8 juta untuk biaya hidup selama tiga bulan. Selain itu juga modal kerja sebesar Rp2,5 juta,” kata Mensos Salim.Pertemuan Mensos dengan Mak Yati berawal sekitar 4 bulan lalu.

 

Ceritanya ketika Hari Raya Idul Adha 1433 H (2012), Mak Yati membuat masyarakat terkagum-kagum. Walau seorang pemulung yang mengais rejeki dari sampah, tapi dia mau berkurban dengan menyerahkan dua ekor kambing ke Masjid Al-Ijtihad di Tebet, Jakarta Selatan

Dana untuk beli kambing kurban tersebut adalah hasil tabungannya dari pemulung selama tiga tahun. “Saya ingin beramal untuk akhirat,” ujar Mak Yati dengan suara pelan.

Apa yang dilakukan perempuan yang diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun, yang tak tahu kapal dia lahir, dan tak bisa baca tulis ini, mengundang simpati dari Mensos Salim.

Usai Lebaran Idul Adha 1433H, Mensos sempat bersilaturahmi ke gubuk Mak Yati. Dalam pertemuan itu perempuan tersebut menyampaikan impiannya ingin pulang kampung, dan memiliki rumah sendiri. Mensos pun saat itu berjanji memenuhi keinginan Mak Yati.

Sore ini, Senin (18/2), Mak Yati dan Maman akan pulang ke Pasuruan dengan naik kereta api. “Ini tiketnya untuk naik kereta nanti sore. Semoga senang bisa pulang kampung, dan bertani di sana,” ucap Mensos yang didampingi isterinya sebagai Ketua Dharma Wanita Kemensos.

Mak Yati tidak pernah bermimpi kalau kambing kurbannya yang dengan ikhlas dia berikan, akan berbuah berkah bagi keluarganya. Dia dan suaminya hanya tinggal berdua, mereka tidak memiliki anak. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Others
Sumber : Rahmayulis Saleh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper