BANTUL-Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengembangkan tanaman sorgum (Sorghum bicolor) pada lahan seluas 400 hektare.
“Pada tahun ini Bantul diberi anggaran dari Kementerian Pertanian untuk pengembangan tanaman sorgum seluas 400 ha, meneruskan program tahun lalu seluas 50 ha,” kata Kadis Pertanian dan Kehutanan Bantul, Edy Suhariyanta, hari ini (18/2).
Sorgum merupakan komoditas pangan. Tanaman biji-bijian ini manfaatnya a.l. sumber pangan dan pakan ternak. Bijinya mengandung karbohidrat cukup tinggi. Tanaman ini juga merupakan salah satu bahan baku berbagai industri seperti gula cair (sirup), etanol, lem, cat, kertas.
Menurut Edy, untuk pengembangan sorgum di daerah ini anggarannya bukan dari Ditjen Tanaman Pangan, tetapi dari Ditjen Sarana dan Prasarana Kementan karena terkait bidang pangan yang fokus pada peningkatan produksi beras 10 juta ton.
“Pada program ini ada penambahan areal tanam hingga 400 ha, setiap ha kelompok petani mendapat anggaran sebesar Rp2,5 juta untuk membuka lahan dan pengadaan sarana produksi berupa benih dan pupuk”.
Dia mengemukakan perluasan lahan sorgum bentuknya pembukaan lahan dari lahan tidur atau setengah tidur yang tidak pernah ditanami tanaman pangan. Lahan itu diolah atau dibajak sehingga bisa ditanami tanaman semusim khususnya sorgum.
“Kami mendapat penjelasan dari Kementan bahwa program ini hanya di Bantul. Sebenarnya Kabupaten Gunung Kidul pada 2010 memiliki potensi lahan sorgum ukup luas, namun realisasinya relatif kecil,” tuturnya. (antara/yus)