NEW YORK-Masyarakat di kawasan Timur Laut Amerika Serikat harus menggali tumpukan salju setinggi 40 inci atau sekitar 1 meter akibat angin bandai yang menewaskan 9 orang dan membuat ratusan ribu orang tidak terlayani aliran listrik.
Jalan-jalan di sebagian kawasan itu dibersihkan dari salju, tapi badai serupa terjadi di dataran Utara wilayah itu dan angin tornado mengancam bagian Tenggara dengan cuaca ekstrem di akhir pekan lalu.
Laporan Anna Weber dari National Weather Service menyebutkan sebuah tornado yang tampaknya melebar sekitar 1 mil ada di Hattiesburg Mississippi hingga menyebabkan kerusakan yang signifikan.
“Badai tornado itu juga menghantam kota terdekat Petal hingga menghancurkan sebuah bangunan yang terbuat dari bata,” katanya seperti dikutip Reuters, Senin (11/2).
Di Kota New York, sebuah truk terpaksa dibajak untuk melewati jalan-jalan perumahan, karena salju menumpuk, bahkan lebih tinggi di pinggiran jalan dan banyak orang yang harus menggali karena kendaraan mereka terkubur salju.
Di Boston, Wali Kota Tom Menino menutup sejumlah sekolah pada hari ini usai berkeliling lingkungan di seluruh kota dengan salju turun menimbun setinggi 60 cm.
Perusahaan utilitas melaporkan sekitar 350.000 pelanggan masih tanpa listrik di 9 negara setelah salju, bahkan hujan lebat menumbangkan beberapa cabang pohon dan tiang listrik.
Menurut laporan Flight Aware - layanan penerbangan - lalu lintas udara mulai normal setelah 5.800 penerbangan dibatalkan pada Jumat (8/2) dan Sabtu (9/2).
Sementara itu, Federal Aviation Administration, Bradley International Airport di Windsor Locks Connecticut, dan Long Island MacArthur Airport New York baru dibuka kembali pada Minggu pagi (10/2), sedangkan Boston Logan International Airport dibuka Sabtu malam (9/2).
Larangan perjalanan di Connecticut dan Massachusetts sudah dicabut, tapi kondisi jalan di seluruh wilayah masih berbahaya, sedangkan di Cambridge Massachusetts, banyak warga masih menggali salju yang menimbun kendaraan mereka. (Reuters/tri)