BALIKPAPAN--Kalla Group dikabarkan menawarkan pembangunan kembali serta renovasi Pasar Blauran Klandasan, Balikpapan, yang terbakar pada pertengahan Mei lalu dengan mengusung konsep pasar modern.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengatakan tawaran pembangunan kembali dan renovasi tersebut telah disampaikan kepada pemerintah. Namun, dia tidak mengetahui secara detail skema apa yang akan dipergunakan dalam penawaran tersebut.
"Ada investor yang akan masuk ke sana dari Kalla Group. Namun, kami masih belum tahu seperti apa skemanya apakah menggunakan sistem BOT [built, operated and transferred] atau yang lain," ujarnya kepada wartawan, Senin (05/11).
Dia hanya mengetahui bahwa investor bersedia untuk membangun pasar dengan konsep modern tetapi tetap mengedepankan kearifan lokal. Pedagang yang telah ada di pasar tersebut akan tetap diakomodir sesuai dengan kondisi yang ada.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Balikpapan Aji Sofyan mengatakan pihaknya belum menerima proposal mengenai rencana investasi tersebut. Proses perizinan tersebut menjadi dasar bagi pihaknya dalam menyampaikan rencana investasi tersebut.
"Belum ada masuk di kantor izinnya. Kalau sudah ada tentu akan kami proses," tukasnya.
Dia menambahkan pembangunan kembali Pasar Blauran Klandasan tersebut juga harus memerlukan rekomendasi walikota karena penggunaan aset pemerintah daerah. Selain itu, pemberdayaan pedagang eks pasar lama juga perlu diperhatikan karena masih memiliki hak guna atas bangunan pasar.
Persoalan lain yang juga perlu diperhatikan yakni pembebasan lahan yang termasuk kawasan Cemara Rindang. Sofyan menegaskan persoalan itu hingga kini belum selesai kendati Pemkot Balikpapan wajib membayar ganti rugi atas lahan yang diputuskan menjadi milik swasta tersebut.
Sebelumnya, Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan akan melakukan penataan kembali di kawasan Pasar Blauran pasca kebakaran. Pasar rencananya akan dibangun kembali sehingga bisa mengakomodir seluruh pedagang yang ada di sekitar kawasan, termasuk yang berada di luar pasar.
Namun, dia belum memutuskan apakah akan menggandeng investor atau menggunakan APBD Kota dalam pembangunan tersebut. Hanya saja, dirinya membuka pintu apabila ada investor yang berminat mendukung rencana pemerintah tersebut.
Hingga kini, pedagang eks Pasar Blauran masih menempati tempat penampungan sementara (TPS) yang dibangun oleh Pemkot Balikpapan. Kebakaran yang terjadi pada Mei lalu itu menghanguskan 292 kios dengan kerugian sekitar Rp8,6 miliar. (faa)