BALIKPAPAN: Pemetaan daerah rawan pangan di Balikpapan yang direncanakanawal tahun ini diundur karena proses lelang kegiatan baru selesai dilaksanakan.Kepala Bagian Perekonomian Kota Balikpapan M. Yusuf L. mengatakan proses lelang baru selesai dilakukan pada September dan pemenangnya juga baru diketahui. Setidaknya, pemenang lelang akan melakukan kegiatan pemetaan akan dilakukan sebelum akhir tahun.“Masih baru diketahui pemenang lelangnya. Jadi masih belum diketahui hasilnya karena baru akan dilaksanakan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/10/2012).Penyusunan pemetaan daerah rawan pangan di kota itu berguna dalam penyiapan strategi khusus terkait penyediaan bahan pangan yang sebagian besar bergantung dari daerah luar. Namun, Yusuf belum mau berkomentar terkait kriteria yang akan dijadikan indikator kerawanan pangan.Sebelumnya, Yusuf menyebutkan salah satu indikator yang mungkin akan dimasukkan adalah jumlah ketersediaan bahan pangan di suatu wilayah. Apabila pada suatu daerah tidak mampu memenuhi nilai kecukupan minimum tersebut maka akan termasuk dalam daerah rawan pangan.Pihaknya juga belum bisa memperkirakan daerah mana saja yang berpotensi termasuk dalam daerah rawan pangan.
Yusuf menuturkan pihaknya baru bisa mendapatkan gambaran awal mengenai daerah mana saja yang mungkin termasuk dalam wilayah rawan pangan pada April mendatang. Rencananya, proyekpemetaan itu akan menghabiskan dana sekitar Rp145 juta dari APBD Kota 2012. (if)