Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BALIKPAPAN: Tingkat inflasi Balikpapan diprediksi di bawah 6% akhir 2012

BALIKPAPAN: Tingkat inflasi di Kota Balikpapan diprediksi berada di bawah 6% hingga akhir 2012 apabila tren tahun ini sama dengan tahun lalu yang menunjukkan deflasi pada ¬–September, Oktober dan November.Berdasarkan data dari BPS Kota Balikpapan,

BALIKPAPAN: Tingkat inflasi di Kota Balikpapan diprediksi berada di bawah 6% hingga akhir 2012 apabila tren tahun ini sama dengan tahun lalu yang menunjukkan deflasi pada ¬–September, Oktober dan November.Berdasarkan data dari BPS Kota Balikpapan, indeks harga konsumen mengalami penurunan sebesar 0,51% dibandingkan dengan periode Agustus dari 144,19 menjadi 143,46.

 

Akibatnya, laju inflasi kalender tercatat mencapai 5,87%. Sementara secara tahunan (year on year), inflasi Balikpapan mencapai 5,67%.Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Kota Balikpapan Budi Susilo mengatakan deflasi yang terjadi pada September terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan.

 

Tercatat angka deflasi untuk kelompok bahan makanan mencapai 2,31% yang memberi andil terhadap pembentukan inflasi hingga -0,62%.“Dari 11 sub kelompok yang ada pada kelompok bahan makanan, 5 sub kelompok mengalami deflasi yakni sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok ikan segar, sub kelompok ikan segar, sub kelompok buah-buahan, serta sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (1/10).Data yang tercatat dari BPS Kota Balikpapan, sub kelompok daging mengalami deflasi sebesar 11,55%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 4,74%, dan sub kelompok ikan segar sebesar 3,06%.

 

Selanjutnya sub kelompok buah-buahan mengalami deflasi sebesar 0,09% dan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,73%.Kepala Seksi Statistik Produksi Umar Riyadi menambahkan kendati hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, andil bahan makanan yang cukup besar terhadap pembentukan deflasi menyebabkan tren menurunnya inflasi pada September.

 

Kondisi ini, imbuhnya, diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir tahun sehingga tingkat inflasi optimis bisa berada di bawah 6%.“Kalau trennya sepertinya sama dengan tahun lalu yakni September, Oktober dan November mengalami deflasi sehingga akhir tahun bisa menurun tingkat inflasinya,” tukasnya.Rincian kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap inflasi yakni makanan jadi, minuman, roko, dan tembakau sebesar 0,02%, perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01% serta kelompok sandang yang memberi kontribusi terhadap inflasi sebesar 0,04%.

 

Kemudian disusul oleh kelompok kesehatan sebesar 0,008%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,006% serta kelompok transpor, komunikasi dan keuangan sebesar 0,02%.Anggota Dewan Pengarah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan Tutuk SH Cahyono mengaku optimis tingkat inflasi di kota tersebut mencapai angka di bawah 6%.

 

Dia berendapat tingginya tingkat inflasi pada Agustus menjadi salah satu penyebab terjadinya deflasi pada September.“Feeling saya inflasi bulan lalu terlalu besar. Jadi, memang sudah seharusnya bulan ini deflasi,” tambahnya.Namun, dia mengharapkan agar pemerintah tetap berkonsentrasi pada adanya dugaan struktur pasar oligopoli di Balikpapan. Tutuk mengatakan hal tersebut merupakan hal yang sangat fundamental dan bisa dikoreksi tanpa mengeluarkan banyak modal.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan pada 2011 disebutkan bahwa ada 11 komoditas yang dicurigai memiliki struktur pasar oligopoli.

 

Akibatnya, harga dikendalikan oleh segelintir oknum yang memanfaatkan keuntungan dalam jumlah yang cukup besar sehingga konsumen tetap mendapatkan harga yang mahal.(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arma Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper