BALIKPAPAN--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Balikpapan berharap proyek distribusi listrik melalui kabel bawah tanah sudah bisa dikerjakan pada 2014 seiring dengan penyelesaian penataan drainase kota yang sedang dikerjakan pemerintah.
Kepala Cabang Balikpapan PT PLN Ismail Deu mengatakan pihaknya sedang menunggu perencanaan pembangunan drainase oleh Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan. Rencananya, penataan kabel bawah tanah akan mengikuti jalur jalan utama di Kota Minyak yang membentang sekitar 10 kilometer.
“Rencananya akan dibuat drainase besar yang multifungsi sehingga kabel listrik bisa ditempatkan di sana. Termasuk pipa PDAM dan pipa gas ke masing-masing rumah,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/5).
Ismail mengestimasi investasi yang harus dikeluarkan oleh PLN untuk memindahkan kabel jaringan menjadi saluran bawah tanah mencapai Rp1 miliar per kilometer. Dia merinci pembangunan satu unit saluran kabel udara per kilometer sirkuit menggunakan tiang besi mencapai Rp180 juta. Sementara, saluran yang menggunakan tiang beton mampu menyerap dana sekitar Rp200 juta.
“Investasi untuk membuat jaringan kabel bawah tanah bisa mencapai empat hingga lima kali lipat dibandingkan dengan saluran udara,” tukasnya.
Kendati demikian, beberapa keuntungan bisa diperoleh melalui pemasangan kabel bawah tanah. Selain estetika, daya tahan kabel akan lebih lama karena terhindar dari paparan cuaca. Selain itu, kehilangan listrik selama distribusi juga bisa ditekan karena kabel tembaga terbungkus karet sehingga kualitas listrik yang sampai ke pelanggan jadi lebih baik.
“Kalau ada gangguan atau kerusakan juga jadi lebih diperbaiki dan relatif lebih aman karena petugas tidak harus berada di ketinggian memperbaikinya. Cukup masuk dari pintu gorong-gorong terdekat,” tambahnya.
Selain proyek kabel listrik bawah tanah, PLN juga merencanakan mengganti distribusi listrik kabel terbuka dengan kabel tertutup. Kawat tembaga terbuka yang dibentang melalui tiang-tiang listrik akan digantikan kabel-kabel berisolasi karet.
Rencananya proyek tersebut akan dimulai pada April 2013 untuk Balikpapan Utara kawasan di mana tiang-tiang listrik PLN banyak yang dinaungi pohon-pohon. Dengan menggunakan kabel tertutup maka jaringan distribusi tersebut akan lebih tahan terhadap kondisi cuaca.
“Hujan atau angin kencang tidak akan serta merta membuat listrik padam,” senyum Ismail.
PLN Balikpapan mencatat jumlah gangguan bisa mencapai 20 gangguan per hari di seluruh kota. Sebagian besar penyebabnya karena alam, seperti hujan, angin, atau tertimpa dahan pohon yang patah. (faa)
