BALIKPAPAN: Perusda Balikpapan menandatangani nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) dengan Virginia Indonesia Company (Vico) terkait pembelian gas dari sumur Lamaru-1 untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik berkapasitas 5MW.
Direktur Utama Perusda Balikpapan Poerbawidjaya mengatakan kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan produksi listrik daerah sehingga tingkat elektrifikasi juga meningkat. Pemanfaatan gas tersebut, imbuh Poerba, sudah direncanakan sejak 5 tahun yang lalu.
“Kami pikir hal ini merupakan sesuatu yang menguntungkan karena berdasarkan penelitian ada potensi gas yang bisa dimanfaatkan di sana,” ujarnya usai penandatanganan kesepakatan tersebut hari ini (Selasa 25/9/2012).
Poerba menambahkan sumur gas ini sudah tua sehingga kurang ekonomis menurut Vico untuk dieksploitasi. Data sementara menyebutkan, terdapat potensi gas sekitar 1,4 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day / MMSCFD). Potensi ini diperkirakan mampu mendukung pembangkit listrik sebesar 5MW selama 3 tahun hingga 4 tahun ke depan.
Pembangunan pembangkit saat ini sedang masuk dalam proses instalasi yang dilakukan oleh konsorsium dengan nilai sekitar US$9 juta. Setelah penandatanganan ini, rencananya akan segera dirumuskan perjanjian jual beli gas (PJBG) utamanya mengenai harga gas. Poerba mengharapkan agar harga gas yang ditawarkan bisa lebih rendah dari harga pasaran yang mencapai US$5.
Vico President & CEO Gunther Newcombe juga mengharapkan agar kesepakatan ini bisa berlanjut pada kesepakatan harga melalui PJBG.
“Vico bangga dapat mendukung program pemerintah dalam program bright and green untuk memanfaatkan gas dari sumur Lamaru-1 guna mensuplai pembangkit listrik,” tukasnya.
Kerja sama dengan Perusda Balikpapan, menurutnya, akan memberikan andil bagi Vico dalam memberikan manfaat pemberdayaan gas alam yang dimiliki oleh Kota Minyak.
Kepala Dinas Monetisasi Gas Bumi Zudaldi Rafdi menyatakan persetujuan PJBG setidaknya bisa diperoleh dalam waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun. Beberapa proses harus dilalui termasuk kesepakatan mengenai harga jual gas.
“Adanya kesepakatan ini diharapkan bisa mendukung upaya penyediaan listrik bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi migas,” tambahnya.
Kepala Cabang Balikpapan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Ismail Deu mengatakan pengelolaan gas ini diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan listrik kepada 5.000 pelanggan. Kerjasama ini diperkirakan mampu menghemat biaya produksi dari Rp2.000 per KWh apabila menggunakan solar menjadi Rp1.300 per KWh apabila menggunakan gas.
“Nantinya listriknya akan dihubungkan ke Gardu Induk Manggarsari yang masuk dalam Sistem Mahakam,” pungkasnya. (sut)