Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UKG ONLINE 2012: Kendala teknis pelaksanaan bikin guru galau. UKG online diulang Oktober

JAKARTA: Penyelenggaraan uji kompetensi guru secara online ternyata banyak mengalami kendala teknis, karena sistem perangkat teknologi informasi yang belum sepenuhnya siap.UKG hari pertama di Salatiga, Riau, Surabaya dan kota-kota lain secara umum mengalami

JAKARTA: Penyelenggaraan uji kompetensi guru secara online ternyata banyak mengalami kendala teknis, karena sistem perangkat teknologi informasi yang belum sepenuhnya siap.UKG hari pertama di Salatiga, Riau, Surabaya dan kota-kota lain secara umum mengalami kendala teknis terkait dengan koneksi dengan server pusat dan gagalnya login ujian.   Hanya di Jakarta yang mengalami kendala terkecil. Parahnya, di daerah, peserta tidak mau beranjak dan bahkan dilarang beranjak oleh pengawas karena khawatir server-nya tiba-tiba berfungsi sehingga ujian bisa berjalan.

 

Namun, sampai waktu ujian berakhir, ada beberapa sekolah tetap tidak memeroleh koneksi dengan pusat. Ada yang sudah konek selama 50 menit dan akhirnya koneksinya juga drop.    Para guru akhirnya hanya duduk terpaku di depan monitor karena server tidak kunjung konek dengan pusat. Kegalauan mereka agak sedikit terobati dengan munculnya pengumuman akan adanya UKG ulang Oktober mendatang.    Jutaan guru yang sudah galau dengan adanya pelaksanaan UKG ini menjadi tambah risau. Mereka secara umum takut akan kehilangan tunjangan profesi jika nilai UKG-nya jelek.

 

Belum lagi, guru usia lanjut yang tidak terampil menggunakan komputer, UKG online menjadi bentuk ujian yang cukup mengkhawatirkan bagi mereka. Ada juga kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya mutasi apabila nilai UKG jeblok.    Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pentingnya mengenalkan teknologi agar guru tidak gaptek memang ada benarnya. Dengan adanya UKG online, mau tidak mau, guru harus belajar bersentuhan dengan teknologi.    Guru-guru yang sudah diberi password bisa belajar mengerjakan soal di rumah atau di sekolah dengan teman-temannya. Paling tidak, agar mereka sudah familiar dengan template-nya dan tidak menjadi risau.    Pihak pengelola situs bisa memberikan simulasi pengerjaan soal yang soalnya pasti berbeda dengan soal ujian kompetensi guru nanti dengan bobot yang sesuai.

 

Masa uji coba ini bisa dijadikan semacam try out UKG bagi seluruh peserta UKG yang bisa mengakses situs UKG online kapan saja dan di mana saja.

 

Ketika terjadi kendala server drop, maka hal ini bisa disampaikan juga secara langsung melalui kotak suara yang disediakan sehingga sistem benar-benar siap ketika akan digunakan untuk ujian kompetensi guru.    Ditilik dari pedoman pelaksanaan UKG yang sudah diunggah di situs resmi UKG, seharusnya kegalauan sudah tidak perlu terjadi lagi apabila pedoman tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Pada pedoman tersebut sudah jelas disebutkan bahwa UKG hanya berfungsi sebagai alat pemetaan kompetensi guru bukan resertifikasi sehingga tidak terkait dengan mutasi apalagi pencabutan tunjangan profesi.    Pada pedoman tersebut juga dicantumkan sistem pengendalian soal dan jawaban UKG online. Apabila koneksi internet stabil, maka server lokal akan men-download soal dari server pusat dan peserta bisa langsung mengakses dari ruang tersebut.

 

Apabila koneksi tidak stabil, maka soal akan dikirim lewat email kemudian dibagi lewat server lokal. Apabila tidak ada jaringan internet tetapi jaringan lokal berfungsi baik, maka soal di-copy dalam cd/dvd dan di-copy ke server lokal.    Namun yang terjadi di lapangan berbeda dengan yang disyaratkan dalam pedoman. Apabila server pusat drop, mengapa alternatif kedua atau ketiga yang sudah dicantumkan di pedoman tidak berjalan?

 

Apabila panduan tersebut dijalankan dengan baik, maka UKG online tidak harus ditunda dan tidak perlu menimbulkan keresahan lagi. Kalau panduan tidak diikuti, lalu apa yang harus diikuti?    Praktisi pendidikan Rizka Safriyani mengatakan UKG Online yang sejatinya menjadi alat pemetaan kompetensi guru tampaknya juga telah menjadi alat pemetaan bagi kesiapan dunia pendidikan kita untuk mewujudkan pendidikan berbasis Teknologi Informasi (TI) secara menyeluruh.

 

Selain Jakarta, beberapa wilayah yang juga terdiri dari kota-kota besar di Indonesia ternyata juga belum sepenuhnya siap mewujudkan pendidikan berbasis TI apabila terjadi permasalahan dengan server pusat.masalah.(api)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper