Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kotamadya Bekasi Jawa Barat menjamin tidak ada penghentian operasi armada angkutan perbatasan terintegrasi busway rute Bekasi-Pulo Gadung 
 
Hal itu terkait dengan penghentian operasi  sejak 2 April dan akhirnya dioperasikan kembali pekan lalu. 
 
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan pengoperasian armada angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) terhenti sementara sejak awal bulan lalu untuk keperluan sosialisasi kepada warga Bekasi, termasuk awak dan operator angkutan umum reguler.
 
“Angkutan perbatasan terintegrasi busway sudah beroperasi lagi, sehingga kami Pemprov DKI dan Pemkotdya Bekasi menjamin tidak akan terhenti lagi setelah dilakukan sosialisasi, termasuk kepada awak dan pengusaha angkutan umum regular,” katanya di Jakarta hari ini.
 
Menurut catatan Bisnis, armada APTB rute Bekasi-Pulo Gadung diresmikan pengoperasiannya oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 28 Maret 2012 dengan 15 unit armada bantuan dari Kementrian Perhubungan yang dioperasikan Perum PPD.
 
Namun, pengoperasian feeder busway Transjakarta itu tidak berjalan mulus karena ditolak oleh para awak dan pengusaha angkutan regular yang khawatir usahanya terganggu. Untuk itu Dinas Perhubungan Pemkodya Bekasi menangguhkan sementara pengoperasinya per 2 April 2012.
 
Pristono menjelaskan pengoperasian APTB dapat menekan tingkat penggunaan kendaraan pribadi rute Bekasi-Jakarta hingga 4,09% per hari mengingat kapasitas angkutnya mencapai 17,340 penumpang per hari atau sekitar 17,48% dari pengguna kendaraan pribadi jenis mobil dan sepeda motor.
 
Armada APTB bertarif Rp9.500 per orang melayani rute Bekasi-Pulo Gadung berkapasitas 85 orang per unit dengan headway atau jarak kedatangan dan keberangkatan bus 10 menit beroperasi dua arah sejak pukul 05.00-22.00 WIB dapat mengangkut 17.340 penumpang per hari.
 
Penumpang sebanyak 17.340 orang komuter Bekasi-Jakarta atau sekitar 4,09% dari total 423.000 perjalanan per hari komuter Bekasi-Jakarta, antara lain 3,48% dari 211.711 orang pengendara sepeda motor dan 14% dari 105.860 orang pengendara mobil pribadi, sehingga total 17,48%.
 
Menurutnya, pengoperasian APTB diharapkan dapat menarik minat para komuter dari Bekasi dan daerah sekitaranya yang bekerja di Jakarta tidak lagi menggunakan kendaraan pribadinya sehingga dapat menekan tingkat kemacetan lalu litnas di Ibu Kota.
 
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kotamadya Bekasi Supandi Budiman mengatakan pengoperasian APTB mendapat dukungan sebagian besar warga Bekasi mencapai 80% dari responden yang berasal dari 5 kecamatan di daerahnya.
 
“Sebagian besar warga yang disurvei mengarapkan agar APTB dioperasikan, yaitu warga yang setiap hari melakukan perjalanan pergi-pulang Bekasi-Jakarta dengan kendaraan pribadi jenis mobil dan sepeda motor,” ujarnya.  
 
Menurut hasil studi Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) pada 2010, jumlah perjalanan komuter Bekasi-Jakarta pada 2010 sebanyak 262.00 perjalanan per hari meningkat 1,6 kali dibandingkan dengan jumlah perjalanan pada 2002 mencapai 423.000 perjalanan per hari. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper