Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BBM: Suku bunga acuan harus diperketat

JAKARTA: Otoritas moneter harus memperketat kebijakan suku bunga acuan apabila terjadi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.Milan Zavadjil, Senior Residence IMF di Indonesia, mengungkapkan proyeksi tingkat inflasi yang rendah tidak menunjukkan

JAKARTA: Otoritas moneter harus memperketat kebijakan suku bunga acuan apabila terjadi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.Milan Zavadjil, Senior Residence IMF di Indonesia, mengungkapkan proyeksi tingkat inflasi yang rendah tidak menunjukkan gambaran yang permanen, terutama akibat usulan kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi."Shock-nya terhadap inflasi cenderung sementara, tapi ada dampak second round effect. Ekspektasi inflasi ini membuat tingkat inflasi yang beberapa tahun lalu rendah nampaknya tidak permanen," kata Milan, Selasa, 20 Maret 2012.Berdasarkan catatan BPS, inflasi year on year 2011 sebesar 3,79%, pada 2010 sebesar 6,96%. Asumsi inflasi yang diajukan pemerintah dalam RAPBNP 2012 maksimal 6,8%, mengingat penundaan penaikan tarif dasar listrik.Tekanan inflasi dari kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi itu, kata Zavadjil, dapat menekan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Akan tetapi, dalam jangka panjang dampaknya justru dapat membuat alokasi untuk infrastruktur dan pengentasan kemiskinan dapat ditingkatkan."Permintaan domestik di Indonesia sangat kuat, ini harus dijaga kalau pemerintah menaikan harga BBM. Skema kompensasi serupa BLT itu salah satu best practise di konteks global," ujarnya.Di sisi lain, kenaikan harga BBM yang diperkirakan mendongkrak inflasi ke level 7% diproyeksi akan mempengaruhi pertumbuhan kredit, karena itu Bank Indonesia harus siap melakukan penyesuaian suku bunga acuan sebagai respon lonjakan inflasi. (tw) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper