SURABAYA: PT Bakrie Telecom Tbk regional Jatim menggandeng Samsung Electronics untuk mempertahankan kualitas pelanggan CDMA di Surabaya dan sekitarnya dengan menawarkan bundling ponsel murah.
Kiagus Andre Zailani, Kepala Regional Jatim dan Indonesia Timur Bakrie Telecom, mengatakan kerja sama dengan vendor ponsel ini diharapkan dapat memberikan produk berkualitas dengan harga terjangaku.
"Sebagaimana diketahu produk ponsel CDMA di open market semakin terbatas karena tidak banyak vendor yang memproduksi ponsel bersangkutan," ujar Andre di sela-sela peluncuran paket bundling Samsung Bronx B 299 dan Fortress E189 untuk pasar Surabaya dan sekitarnya.
Esia sebagai operator CDMA, kata dia, menyikapi fenomena itu dengan melakukan berbagai strategi agar jenis ponsel tersebut tetap tersedia dan menjadi pilihan konsumen. Apalagi untuk Jatim pasar handset berbasis CDMA terbesar di Indonesia.
Namun tujuan bundling ini bukan untuk memacu pertumbuhan pelanggan tetapi lebih untuk menjaga kualitas pelanggan. Dengan ketersedian ponsel murah dia berharap akan dapat meminimalkan migrasi pelanggan ke operator lain.
Assistan Manager Area Jatim PT Samsung Electronics Indonesia Wahyudi menambahkan untuk pasar CDMA di Jatim pihaknya siap mendistribusikan sedikitnya 10.000 ponsel soft bundling dengan Esia. Namun itu untuk tahap pertama jika respon pasar relatif besar perseroan siap menambah
pasokan.
Menurut dia kendati tidak sebesar market GSM, pasar CDMA di Jatim masih ada. Sementara itu tidak banyak vendor yang memproduksi lagi termasuk vendor dengan brand ternama.
Padahal konsumen masih membutuhkan produk ponsel CDMA yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. "Samsung dan Esia mencoba komitmen untuk tetap menggarap pasar tersebut."
Dia membenarkan tren selular ke depan akan mengarah ke ponsel yang menawarkan akses data. Untuk sementara ini produk tersebut masih dikuasai GSM.
Dengan begitu masih banyak peluang atau ceruk yang bisa dikembangkan untuk produk ponsel berbasis CDMA."Sekarang tinggal bagaimana vendor dan operator menyikapinya," ujar Wahyudi. (sut)