JAKARTA: Pemerintah Jepang telah memberikan beasiswa bagi lebih dari 2.100 mahasiswa asal Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga dan Ilmu Teknologi Jepang untuk menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi negara itu.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori mengatakan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Jepang telah berlangsung sejak lama, sebagai upaya meningkatkan hubungan antar kedua negara.
"Pemerintah Jepang menilai Indonesia merupakan satu negara penting di kawasan Asia Tenggara. Kami telah membangun kerjasama erat atas dasar hubungan tradisional dari kedua negara yang terjalin sejak lama," ujarnya saat memberi sambutan dalam cara pemberangkatan penerima beasiswa Pemerintah Jepang hari ini.
Direktur Penerangan dan Kebudayaan Kedubes Jepang Masaki Tani menambahkan Jepang sejauh ini memberikan perhatian kepada negara berkembang di kawasan Asia Pasifik untuk memperoleh kesempatan belajar di negeri matahari terbit itu.
"Kami memberi kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa memperoleh beasiswa dari seluruh dunia untuk belajar di Jepang, kecuali dari negara-negara maju," ungkapnya.
Mengenai berapa jumlah populasi pelajar Jepang yang belajar di Indonesia, Masaki Tani tidak mengetahui jumlahnya secara terperinci. Kebanyakan, pelajar Jepang yang ingin belajar di Indonesia berangkat atas nama pribadi untuk mempelajari kebudayaan Indonesia.
Tahun ini, Jepang telah memberikan kesempatan kepada 162 pelajar asal Indonesia untuk belajar di negara tersebut. Setiap April dan Oktober, kedutaan besar Jepang memberangkatkan mahasiswa Indonesia yang telah lolos seleksi untuk memperoleh
beasiswa.
"Ada 162 mahasiswa tahun ini, April lalu ada 48 mahasiswa yang telah berangkat," tambahnya.
Keberangkatan penerima beasiswa selanjutnya diikuti oleh 114 mahasiswa terdiri dari 83 orang mahasiswa pascasarjana untuk program penelitian.
Dari 83 orang tersebut, 80 orang di antaranya merupakan rekomendasi dari sejumlah perguruan tinggi dalam negeri, sementara tiga orang lainnya rekomendasi dari kedutaan Jepang.
Selain itu, sebanyak 7 orang peserta akan turut dalam program khusus pelajaran bahasa dan budaya Jepang selama satu tahun penuh.
Selanjutnya, 9 orang mahasiswa peserta program pengajaran pendidikan tingkat dasar dan menengah untuk jenjang waktu 1,5 tahun dan tiga orang mahasiswa peserta program pendidikan untuk pemimpin masa depan dengan jenjang master.(sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
