Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erdogan Tolak Lepaskan Pastor Brunson, Trump Frustrasi

Bahkan, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan Presiden Donald Trump sangat frustrasi karena Turki tidak melepaskan pendeta Andrew Brunson dan warga negara AS lainnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Reuters
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Amerika Serikat mengupayakan segala cara setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak melepaskan seorang pendeta warga negara AS yang ditahan di Turki.

Bahkan, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders mengatakan Presiden Donald Trump sangat frustrasi karena Turki tidak melepaskan pendeta Andrew Brunson dan warga negara AS lainnya.

“Kami akan terus membujuk Turki untuk melakukan hal yang benar dan membebaskan orang-orang itu, termasuk pendeta Andrew Brunson,” ungkap Sanders dalam konferensi pers, Selasa (14/8/2018), seperti dikutip Bloomberg.

Mata uang lira kehilangan hampir 25% dari nilainya bulan ini karena Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium kepada Turki dan menjatuhkan sanksi pada dua menteri Turki karena dianggap terlibat dalam penahanan Brunson.

Sementara itu, Erdogan bersumpah akan memboikot produk iPhone di tengah tuntutan pemerintah AS untuk pembebasan Brunson tersebut.

Dalam pidatonya di Ankara, Erdogan menyatakan warga Turki akan berhenti membeli produk-produk elektronik buatan Amerika. Erdogan juga mengecam  segala bentuk"serangan ekonomi eksplisit" terhadap negaranya.

“Ada harga bagi mereka yang merencanakan operasi melawan Turki,” seru Erdogan, tanpa menentukan kapan boikot yang dimaksud akan dimulai atau bagaimana akan diberlakukan. Alih-alih iPhone, ia menyarankan warga Turki agar membeli smartphone buatan Samsung Electronics Co. atau produsen lokal Venus Vestel.

Meskipun boikot Turki tersebut hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap ekonomi AS, itu menunjukkan Erdogan menolak menyerah pada gejolak yang mengguncang ekonomi Turki tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper