Bisnis.com, Makassar—Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Selatan, menyelesaikan pendataan semua korban meninggal kapal tenggelam di Perairan Makassar.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Raden Harjuno di posko DVI RS Angkatan Laut Makassar, Rabu, menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan ante mortem dan post mortem semua data menunjukkan kesesuaian.
Kombes Raden mengatakan semua data-data korban telah selesai dilakukan pemeriksaan seperti informasi gigi geligi serta antropologi forensik.
"Data-data ante mortem dan post mortem menjadi indikator cepatnya hasil pemeriksaan oleh tim DVI," katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/6/2018).
Korban yang dinyatakan meninggal dunia adalah Rita (31), Asriani (6), Marani (48), Marwah (42), Rahman (6), Dalima (46), Nio (50), Arsyam (1) yang semuanya ini ditemukan di sekitar pelabuhan Paotere.
Adapun lima korban lainnya yakni, Sitti Aminah (60), Rahmawati (8), Arini (30), Rusdiana (37) dan Suryani (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pulau Barrang Lompo dan telah dikebumikan lebih awal.
"Korban meninggal dunia ini dievakuasi di dua tempat di Pulau Barang Lompo dan di sekitar Pelabuhan Paotere," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondanj.
Ia mengatakan, 37 korban tenggelam ini dievakuasi di dua rumah sakit berbeda yakni RS Jala Ammari Angkatan Laut dan RS Jaury Akademis Makassar.
Beberapa korban meninggal dunia rencananya akan dibawa ke kampung halamannya seperti Dalima (46) akan dikebumikan di Kabupaten Maros.
Kapal penumpang ini membawa penumpang 37 orang dan berlayar dari Pulau Barang Lompo menuju daratan. Para penumpang menyeberang untuk membeli kebutuhan Lebaran.
Namun saat penumpang ini akan kembali ke pulau sekitar pukul 12.45 WITA, kapal yang sudah berada di tengah lautan itu dihantam ombak dan langsung karam.