Bisnis.com, JAKARTA - Tindakan Amerika Serikat (AS) menolak investasi perusahaan China bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sehingga China akan menggunakan haknya untuk melawan.
Kementerian Perdagangan China menyatakan hal itu setelah adanya ancaman baru dari AS soal perdagangan. Akan tetapi, China tidak ingin pertikaian dagang dengan AS kian memanas. Pihak China percaya kedua negara punya potensi besar untuk bekerja sama, ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng kepada wartawan sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (31/5).
Setelah hubungan dagang kedua negara yang sempat memanas mulai membaik menyusul adanya pembicaraan pejabat kedua negara awal bulan ini, AS pada Selasa (29/5/2018), tiba-tiba mengeluarkan ancaman. Pemerintah negara itu akan menerapkan tarif dan akan memberlakukan sejumlah pembatasan investasi atas perusahaan-perusahaan China di Amerika Serikat.
Perang dagang yang digulirkan AS dan China dapat memberikan dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian dunia, menurut WTO.
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo sebelumnya mengatakan ada risiko bahwa perang dagang akan menyebabkan anjloknya pertumbuhan ekonomi global.
Dia menyebut bahwa meskipun perang dagang global belum diinisiasi, namun dunia sudah melihat tanda-tanda pertama kekhawatiran tersebut.
Baca Juga
Washington pernah melayangkan komplain atas China kepada WTO karena diduga melanggar aturan dasar hak paten. Azevedo menyebut ketegangan antara China dengan AS adalah momen terberat yang dialami WTO dalam 23 tahun sejarahnya.