Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Emosional Ceritakan Kembali Aksi Teror

Jokowi Emosional Ceritakan Kembali Aksi Teror

Bisnis.com, JAKARTA - JAKARTA--Tidak banyak momen, sambutan Presiden Joko Widodo menggunakan benyak jeda, emosi dan suara yang terdengar serak.

Semuanya meluap dan terasa ketika Kepala Negara kembali menceritakan aksi teror yang terjadi di Surabaya, Mako Brimob hingga Pekanbaru.

Sambutan Jokowi yang berdurasi sekitar 8 menit fokus pada aksi terorisme yang terjadi belum lama ini. Jokowi prihatin, aksi keji melibatkan anak-anak, baik sebagai bagian dari pelaku ataupun korban pengeboman.

"Saya melihat sendiri hancurnya tubuh dua orang anak pelaku bom, tapi menurut saya ini korban juga yang bernama Pamela dan Fadilah, umur masih 12 dan 9 tahun," ungkapnya.

Saat menceritakan anak-anak sebagai korban ideologi terorisme ini, Jokowi tampak terbata bata dan sesekali memberi jeda cukup panjang sebelum melanjutkan sambutannya. Anak-anak yang harusnya riang, bermain, dan mendapatkan motivasi dari orang tuanya malah 'diajak' bunuh diri oleh orang tuanya.

Jokowi menekankan bahwa betapa kejamnya aksi teror yang melibatkan anak-anak. Dihadapan para undangan yang hadir, mulai dari Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja, Perwakilan Tokoh Agama Islam, Pengurus Pusat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Jokowi mengingatkan bahwa ideologi kejam tersebut sudah masuk dalam sendi keluarga.

"Keluarga yang harusnya membangun rasa optimisme, beri nilai budi pekerti pada anak, justru kebalikannya. Hilang semuanya karena keluarga itu mengikuti ideologi terorisme," katanya.

Ke depannya Kepala Negara berharap keluarga tidak dihancurkan dengan ideologi semacam itu. Dia berjanji, pemerintah dan DPR berjuang sekuat tenaga menyelesaikan RUU tentang terorisme. Di sisi lain, pemerintah sedang berproses membentuk Komando Pasukan Khusus Gabungan yang melibatkan Kopassus, marinir dan lainnya.

Kendati demikian, Jokowi yang menggunakan batik bercorak coklat dan hitam ini, mengingatkan bahwa Kopsusgab hanya akan bergerak jika situasi di luar kapasitas Polri.

"Artinya tindakan preventif lebih penting dibandingkan dengan langkah represif," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper