Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri Ungkap Cara Perangi Jaringan Terorisme

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkap cara memerangi jaringan terorisme pada Middle East Spesicial Operations Commanders Conferance (MESOC) 2018 yang digelar di Amman, Yordania.
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10)./ANTARA-Wahyu Putro A
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkap cara memerangi jaringan terorisme pada "Middle East Spesicial Operations Commanders Conferance" (MESOC) 2018 yang digelar di Amman, Yordania.

"Upaya counter teroris sama dengan counter insurjensi. Adapun strategi terbaik adalah strategi yang paling cocok diterapkan di setiap arena," kata Tito melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Tito menjelaskan penanganan teroris di Indonesia melalui metode strategi pendekatan keras dengan kekuatan militer sebagai "back up" dari kepolisian.

Selain itu, upaya optimalisasi intelijen institusi penegak hukum melalui metode pendekatan halus dengan strategi ekonomi, negosiasi politik, konter ideologi, program deradikalisasi dan sosial budaya.

Tito menegaskan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberantas teror melalui deteksi, investigasi ilmiah, pasukan penindak dan hukum yang optimal.

Diungkapkan polisi jenderal bintang empat itu, organisasi teroris yang ada di Indonesia yakni Jamaah Islamiyah berafiliasi terhadap Al Qaedah dan Jamaah Ansharoh Tauhid bergabung dengan ISIS.

Tito menuturkan terdapat sekitar 2.000 militan teroris mantan pemberontak bersenjata yang tercatat sebagai alumni Afghanistan dan Filipina Selatan berada di kawasan pedesaan, pegunungan, hutam dan sungai di Indonesia.

Indonesia sebagai negara satu-satunya di dunia yang memberantas jaringan teroris melalui persidangan dan tercatat mencapai 1.441 orang ditangkap, 1.035 orang dihukum dan empat terpidana dihukum mati.

Tito menjadi pembicara utama yang diundang langsung Raja Arab King Abdullah II pada konferensi pemimpin operasi khusus di seluruh dunia.

Tito dianggap memiliki kompetensi dan pemahaman yang besar terkait operasi khusus terhadap jaringan kelompok kejahatan bersenjata di Indonesia.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu menyampaikan langkah dan strategi pencegahan kelompok radikal dan teroris bertemakan "Law Enforcement, LED Strategy In Countering Terrorisme in Indonesia" pada konferensi internasional yang dibuka King Abdullah II diwakili HRH Pangeran Faisal bin Husein.

Tito juga terlibat perbincangan dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri Jordania Samir Ibrahim Mohammad Mbaidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper