Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 9 APRIL: Menanti Akhir Aksi Balas Tarif, Singapura Akan Perketat Moneter

Berita seputar retorika perang dagang Amerika Serikat dan China yang meningkat serta rencana bank sentral Singapura untuk mengetatkan kebijakan moneter mewarnai media nasional pada hari ini, Senin (9/4/2018).
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar retorika perang dagang Amerika Serikat dan China yang meningkat serta rencana bank sentral Singapura untuk mengetatkan kebijakan moneter mewarnai media nasional pada hari ini, Senin (9/4/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Menanti Akhir Aksi Balas Tarif. Retorika perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin meningkat membuat pelaku pasar mencoba menerka apakah tensi ini akan berujung pada perang dagang atau hanyalah sekadar balas-membalas ancaman yang akan berakhir di meja perundingan. (Bisnis Indonesia)

Singapura Akan Perketat Moneter. Bank sentral Singapura diperkirakan akan mengetatkan kebijakan moneter pada bulan April ini. Pengetatan ini untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Langkah ini ditempuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Singapura yang terlihat sudah cukup solid untuk bergeser dari posisi sebelumnya yang disebut dengan periode pelemahan akut. (Kontan)

Uang Kripto Dilarang. Bank Sentral India akhir pekan lalu memutuskan untuk melarang bank-bank memiliki hubungan ke diler mata uang kripto. Keputusan bank sentral ini segera berdampak pada penurunan harga bitcoin dan mata uang kripto lainnya di bursa lokal. (Kontan)

Data Pengguna Facebook Mungkin Tersimpan di Rusia. Informasi terbaru mengenai kebocoran data pengguna akun media sosial Facebook Inc. yang diambil secara ilegal itu, kemungkinan datanya disimpan di Rusia. Christoper Wylie, seorang mantan pegawai Cambridge Analytica, perusahaan yang terlibat skandal data privasi ini mengungkapkan itu dalam sebuah wawancara. (Kontan)

Didi Siap Menantang Uber. Setelah memutuskan mundur dari kawasan Asia Tenggara dan berusaha memperkuat pasar di Amerika Latin, langkah Uber Technologies Inc belumlah aman. Sebab, perusahaan serupa asal China yang sedang naik daun, Didi Chuxing, juga mulai muncul secara publik di Meksiko. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper