Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengacara Stormy Daniels Minta Kesaksian Trump dan Pengacaranya

Pengacara bintang untuk bintang hiburan dewasa Stormy Daniels mengajukan mosi ke pengadilan California yang berusaha memaksa Presiden Donald Trump, dan pengacaranya Michael Cohen, untuk bersaksi di bawah sumpah.
Stormy Daniels, seorang bintang film dewasa dan sutradara yang bernama asli Stephanie Clifford diwawancarai oleh Anderson Cooper dari program CBS News '60 Minutes nit pada awal Maret 2018./Reuters
Stormy Daniels, seorang bintang film dewasa dan sutradara yang bernama asli Stephanie Clifford diwawancarai oleh Anderson Cooper dari program CBS News '60 Minutes nit pada awal Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pengacara bintang hiburan dewasa Stormy Daniels mengajukan mosi ke pengadilan California yang berusaha memaksa Presiden Donald Trump, dan pengacaranya Michael Cohen, untuk bersaksi di bawah sumpah.

Dilansir CNBC, pada malam pemilihan presiden 2016, Daniels menerima US$130.000 dari Cohen dan menandatangani perjanjian dengan menggunakan nama samaran, untuk tidak berbicara tentang dugaan hubungan dengan Trump. Melalui juru bicara, Trump membantah bahwa dia berselingkuh dengan Daniels.

Saat ini, pengacara Daniels, Michael Avenatti, telah meminta pernyatan dari presiden dalam kurun waktu "tidak lebih dari dua jam". Tujuan utamanya adalah bertanya pada Trump apakah dia tahu tentang pembayaran tersebut.

Deposisi tersebut menyebut Stephanie Clifford sebagai Stormy Daniels aliaz Peggy Peterson, sedangkan Presiden AS disebut sebagai Donald J. Trump aliaz David Dennison.

Dennison adalah nama yang digunakan dalam perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA) yang ditandatangani bintang film dewasa tersebut dengan penasihat pribadi Trump, Michael Cohen.

Pengacara Daniels berpendapat bahwa NDA tersebut tidak valid karena tidak pernah ditandatangani oleh Trump.

Permintaan ke pengadilan tersebut juga meminta pernyataan dari Michael Cohen, pengacara Trump yang mengatakan dia melakukan pembayaran uang senilai US$130.000 kepada Stormy Daniels. Cohen mengklaim uang itu berasal dari dana sendiri dan dilakukan tanpa sepengetahuan presiden.

Daniels sebelumnya menawarkan untuk mengembalikan uang yang didapatnya dari pengacara Trump. Sebagai gantinya, Ia menginginkan hak untuk menerbitkan "pesan teks, foto, dan/atau video" yang berkaitan dengan Trump.

Permintaan ketiga juga dibuat untuk "produksi dokumen yang ditujukan kepada Trump dan Cohen tentang berbagai topik yang berkaitan dengan Kesepakatan Hush."

Sebuah permintaan pernyataan atau deposisi dalam hukum Amerika Serikat melibatkan pengambilan kesaksian lisan di luar pengadilan. Ini dapat dikonversi ke transkrip tertulis untuk digunakan nanti di pengadilan.

Avenatti sebelumnya mengatakan kepada NBC News bahwa kasus tersebut bukan karena uang tetapi untuk membuat Daniels mengatakan yang sebenarnya.

"Rakyat Amerika harus diizinkan untuk menilai sendiri siapa yang mengarahkan mereka dan siapa yang menyesatkan mereka," katanya, seperti dikutin CNBC.

Nama asli Stormy Daniels adalah Stephanie Clifford, wanita berusia 39 tahun yang menyutradarai dan berakting di film dewasa selama hampir dua dekade terakhir.

Dia mengakui telah berhubungan seks dengan Trump pada Juli 2006 dan terus berhubungan dengannya sejak saat itu. Gedung Putih mengatakan Trump menyangkal berselingkuh dengan Daniels.

Juru bicara untuk Gedung Putih dan Michael Cohen tidak dapat dihubungi oleh CNBC untuk mengomentari perkembangan terbaru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper