Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI : Selain Pariwisata, Bali Perlu Kembangkan Industri Manufaktur

Bali perlu mengembangkan industri manufaktur kecil selain hanya bergantung pada sektor pariwisata agar tidak rentan terkena dampak ekonomi.
Toko Joger di Kuta, Bali./www.jogerjelek.com
Toko Joger di Kuta, Bali./www.jogerjelek.com

Kabar24.com, YOGYAKARTA - Bali perlu mengembangkan industri manufaktur kecil selain hanya bergantung pada sektor pariwisata agar tidak rentan terkena dampak ekonomi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana mengatakan pariwisata sifatnya sangat rentan terkena dampak apapun dibanding sektor lainnya. Hal ini yang menyebabkan Bali perlu memiliki sektor penunjang ekonomi lainnya selain pariwisata.

Contohnya, pada triwulan IV/2017 perekonomian Bali menurun drastis setelah periode sebelumnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini lantaran aktivitas Gunung Agung yang melumpuhkan Bandara I Gusti Ngurah Rai selama 3 hari.

Penutupan ini kemudian berdampak tidak hanya menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), melainkan juga berimbas pada sektor pertanian, investasi, konstruksi, hingga lapangan usaha.

Kejadian ini sebenarnya mengulang peristiwa pada 2015, ketika Bandara I Gusti Ngurah Rai terdampak erupsi gunung berapi di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

"Sebelum ada peristiwa Gunung Agung pertumbuhan ekonomi Bali diprediksi di atas 6, namun hingga triwulan 4 pertumbuhannya menjadi 4.01 % jadi menurun sangat tajam," katanya, dalam acara Lokakarya Kehumasan dan Kebanksentralan Bank Indonesia Perwakilan Bali di Yogyakarta, Jumat (9/2/2018).

Causa menuturkan Bali perlu mengembangkan sektor manufaktur ringan yang tanpa polusi agar lingkungannnya tetap terjaga. Sebab, Bali merupakan provinsi yang sangat berpegang teguh dengan budaya, sehingga aspek lingkungan sangat penting bagi masyarakat ini.

"Bali tidak boleh bergantung pada sektor jasa atau pariwisata saja," katanya.

Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Bali Azkha Suban juga menyebut hal sama. Menurutnya, Bali perlu menyeimbangkan penunjang ekonomi melalui industri manufaktur kecil. Sejauh ini, industri manufaktur di Bali jumlahnya sangat kecil yakni hanya 6% dibanding sektor lapangan usaha lainnya.

Namun, walaupun ingin membangun industri manufaktur, yang harus dipikirkan adalah industri yang juga tetap mendukung pariwisata, sehingga industri manufaktur bisa mendapat untung dari konsisi pariwisata Bali dan begitu pula sebaliknya. Bidang yang dirambah bisa pada sektor kuliner, garmen, maupun industri kreatif lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper